Dua siswi SMP yang berusia 13 tahun menjadi korban ekshibisionisme di kawasan Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Pelaku bahkan tak malu melakukan masturbasi meski aksinya direkam video oleh korban.
Kedua korban saat itu sedang olahraga di luar sekolah, melihat pelaku yang menaiki motor mengikuti keduanya dari belakang. Pelaku juga ikut berhenti di dekat korban, lalu melakukan tindakan yang tidak senonoh.
"Awalnya kita berdua lagi jogging, tiba-tiba dia (pelaku) ngikutin gitu dari belakang, terus saya mikir ada siapa itu, ya udah kita duduk main handphone, makan. Terus tiba-tiba orangnya melakukan itu (tindakan eksibisionis)," kata Z saat ditemui detikcom di Jaksel, Rabu (7/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Korban mengaku telah berpindah-pindah tempat ketika pelaku terus membuntutinya. Namun ketika korban berhenti, pelaku juga ikut berhenti untuk melakukan tindakan tidak senonoh.
"Kaya dikeluarin gitu (kemaluan), terus posisinya dia ngikutin terus, kita sudah pindah tempat, terus dia ikuti. Terus dia kayak sok-sokan olahraga, terus melakukan itu (masturbasi)," kata korban yang lain, K.
Korban mengaku belum pernah melihat pelaku sebelumnya. Korban juga telah melaporkan kejadian ini kepada pihak sekolah.
"Baru tadi ngelapor (ke pihak sekolah)," ujar Z.
Lihat juga video 'Ekshibisionisme adalah Fenomena 'Baru'':
Baca selengkapnya di halaman selnjutnya....
Pihak Sekolah Beri Bimbingan Konseling
Ditemui, Zaini, guru bimbingan konseling dari sekolah korban membenarkan pihaknya telah mendapat laporan soal kasus ini. Ia menyebut pelaku memang sering beraksi di sekitar sekolahnya.
"Menindaklanjuti laporan yang dilaporkan salah satu siswi kami, berkenaan dengan kasus eksibisionis, ini adalah pelecehan ya. Jadi ini memang sudah sering kali terjadi dan korbannya bukan hanya di sekolah kami, bahkan di sekolah tetangga kami pun pelaku melakukan hal ini," kata Zaini.
Pihaknya juga sempat mencari pelaku, namun tidak pernah ditemukan. Namun pihak sekolah setidaknya sudah mendapatkan gambaran wajah pelaku dari video yang direkam oleh korban.
"Kemudian juga kami sempat mencari pelaku tersebut, namun sampai saat ini belum ketemu. Akhirnya siswi kami punya keberanian untuk memvideokan. Dan akhirnya dapat terungkaplah wajah dan sosoknya," ujar Zaini.
Zaini juga mengatakan akan memberikan bimbingan konseling kepada korban. Sebab, kondisi mental dari korban bisa saja terganggu usai alami hal tersebut.
"Kami akan melakukan bimbingan konseling ke para korban ya," pungkas Zaini.