Anggota DPR F-PKS Malu Menkominfo Diledek Hacker soal Kebocoran Data

Anggota DPR F-PKS Malu Menkominfo Diledek Hacker soal Kebocoran Data

Matius Alfons - detikNews
Rabu, 07 Sep 2022 13:52 WIB
Anggota Komisi I DPR Sukamta
Anggota Komisi I DPR Sukamta (Dok.YouTube DPR RI)
Jakarta -

Komisi I DPR RI ramai-ramai menyoroti Menkominfo Johnny G Plate terkait heboh isu kebocoran data. Anggota Komisi I DPR Fraksi PKS Sukamta menyinggung momen hacker atau pelaku penjual data meledek Menkominfo.

Sukamta awalnya menyinggung insiden kebocoran sebanyak 1,3 miliar data. Dia mengatakan Kemenkominfo dan berbagai pihak justru saling menyalahkan.

"Nah, walaupun format beda dengan yang dimiliki dan disimpan Kominfo, kita kan tidak sedang semata-mata berdebat saling mengatakan 'aku tidak bersalah', tapi karena masyarakat ini diwajibkan untuk mendaftarkan SIM card dengan gunakan NIK, saya kira logis logika umumnya ya pihak yang beri perintah pendaftaran itu wajib menjaga, apalagi kalau ada UU PDP," kata Sukamta saat rapat kerja bersama Johnny G Plate di gedung MPR/DPR, Jakarta, Rabu (7/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mohon kita diberi penjelasan yang betul-betul mengklarifikasi. Sebab kebocoran ini sekali lagi kan pertama berulang dan volumenya makin besar," lanjut dia.

Sukamta menyinggung hacker yang membocorkan data terkesan meledek Kemenkominfo. Dia mengaku malu hal tersebut dijadikan ledekan.

ADVERTISEMENT

"Sekarang tidak jelas siapa penanggung jawabnya, bahkan hari ini si hacker, si penjual data maksud saya, agak ngeledek-ngeledek Kemenkominfo. Jadi membikin kita semua yang membaca itu prihatin, Pak, agak malu, kok dijadikan bahan ledekan," ujarnya.

Lebih lanjut, Ketua Fraksi PKS ini juga menyinggung terkait rencana Johnny G Plate akan membuat 1 data nasional. Dia menyebut persoalan kebocoran data ini bukan sekadar masalah bisnis, tapi juga ketahanan nasional.

"Kalau Komisi I kita lihatnya ini bukan semata-mata bisnis, tapi juga ancaman terhadap ketahanan nasional. Ketika data dari seluruh WNI sudah ketahuan ditangkap, dimiliki oleh satu pihak, pasti ini jadi ancaman bagi ketahanan nasional kita. Mohon betul-betul dicermati. Kominfo sudah ditawarkan akan bangun data center, data nasional, hibah atau pinjaman dari Prancis dananya, dan itu cukup besar, dan saya dengar-dengar mungkin dari awal perlu Pak Menteri kendalikan proses pembangunan mulai dari lelangnya," jelasnya.

Selain Sukamta, anggota Komisi I DPR lainnya, Nurul Arifin, juga menyoroti kebocoran data yang terus berulang. Dia menyinggung Kemenkominfo mengalami kebocoran data tiga kali dalam sebulan.

"Jadi ada tiga kasus. Kasus ini, menurut saya, megakasus sampai kita kebobolan bocor 1,3 miliar data kartu SIM bocor di forum online. Pelaku yang sama dengan dugaan kebocoran 26 juta data pelanggan IndiHome, itu yang kedua, Pak, kebocoran data IndiHome pada 21 Agustus 2022. Kemudian yang terakhir sebanyak 17 juta pelanggan PLN diperjualbelikan di situs online, ini pertanyaannya kok bisa kebobolan terus?" ujar Nurul Arifin.

Dia menegaskan insiden kebocoran data yang berulang ini memalukan. Dia menduga ada keterlibatan orang di dalam Kemenkominfo.

"Tidak mungkin kalau tidak ada orang dalam ini, Pak. Saya tidak tahu orang dalamnya yang terkait dengan, ya di sini ada penyelenggara sistem elektronik, seperti SIM bocor ini bisa diidentifikasi dari mana. Ini memalukan, Pak, kalau menurut saya. Masa Kominfo sebulan tiga kali kebocoran dengan data yang besar-besar angkanya begitu," tutur dia.

Simak video 'Hacker Bjorka Beri Pesan Menohok untuk Kominfo':

[Gambas:Video 20detik]



(maa/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads