Dirjen Dukcapil Tepis Kabar Kebocoran Data Registrasi SIM Card

Dirjen Dukcapil Tepis Kabar Kebocoran Data Registrasi SIM Card

Yulida Medistiara - detikNews
Jumat, 02 Sep 2022 10:45 WIB
Dirjen Dukcapil Kemendagri Zudan Arif Fakrullah
Dirjen Dukcapil Kemendagri Zudan Arif Fakrullah. (Foto: Eva Safitri/detikcom)
Jakarta -

Dirjen Dukcapil Kemendagri, Zudan Arif Fakrulloh angkat bicara mengenai adanya dugaan kebocoran data registrasi pengguna SIM Card prabayar. Zudan mengatakan data yang diperjualbelikan di internet itu berbeda dengan data Dukcapil.

Zudan mengatakan berdasarkan pencermatan struktur datanya, data yang dimiliki oleh Ditjen Dukcapil Kemendagri berbeda dengan yang terdapat pada forum breached.to https://breached.to.

"Dari pengamatan pada sistem milik Ditjen Dukcapil, tidak ditemukan adanya Log akses, Traffic, dan akses anomali yang mencurigakan," kata Dirjen Zudan dalam pernyataan resmi, Jumat (2/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Zudan berpendapat data yang diduga bocor tersebut bukan berasal dari Ditjen Dukcapil Kemendagri.

"Ditjen Dukcapil Kemendagri akan menelusuri lebih lanjut terkait dengan berita adanya dugaan kebocoran data registrasi pengguna SIM prabayar," kata Zudan.

ADVERTISEMENT

Diketahui, masyarakat di dunia maya tengah dihebohkan dengan kabar dugaan kebocoran data registrasi pengguna SIM prabayar. Kebocoran data ini diduga terjadi sejak 2017 lalu.

Data tersebut kini diperjualbelikan di forum breached.to lewat seorang pengguna bernama Bjorka. Menurutnya, data berukuran 87 GB tersebut berisi 1,3 miliar pendaftar.


Menkominfo Tepis Kebocoran Data SIM Card dari Kominfo

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate, membantah tuduhan dugaan kebocoran data pendaftaran kartu SIM prabayar seluler itu berasal dari mereka atau Kominfo. Johnny pun berjanji akan segera melakukan audit untuk mencari asal usulnya.

"Yang pasti bahwa data itu tidak ada di Kominfo. Data itu tidak ada di Kominfo. Tapi atas mandat peraturan dan perundangan, Direktorat Jenderal dan Dirjen Aptika harus melakukan audit dan data itu sebenarnya apa statusnya," kata Menkominfo dilansir detikInet, Kamis (1/9/2022).

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa aksi selanjutnya dari Kominfo adalah dengan melalukan pemeriksaan sesuai aturan. Ia juga belum dapat menentukan dari mana sumbernya, termasuk apakah berasal dari operator telekomunikasi.

Seperti diberitakan, dalam postingan di forum breached.to, seorang pengguna dengan nama Bjorka memposting data tersebut. Menurutnya, data berukuran 87GB tersebut berisi 1,3 miliar informasi terkait pendaftar SIM card di Indonesia.

Datanya sendiri menurutnya berisi nomor induk kependudukan (NIK), nomor telepon, nama operator seluler, tanggal registrasi. Ia pun memberikan contoh yang bisa didapat gratis berisi dua juta pendaftar. Sementara untuk menebus data secara penuh, harganya adalah USD 50.000.

Simak Video 'Heboh Dugaan Kebocoran 1,3 Miliar Data Registrasi SIM Prabayar':

[Gambas:Video 20detik]



(yld/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads