Gema Keadilan: Pesulap Merah, Coba Sulap Harga BBM Jadi Turun

Silvia Ng - detikNews
Selasa, 06 Sep 2022 14:39 WIB
Massa DPP Gema Keadilan berkumpul di kawasan Patung Kuda, Jakarta. Mereka menggelar demonstrasi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). (Silvia Ng/detikcom)
Jakarta -

Sejumlah masyarakat yang tergabung dalam DPP Gema Keadilan berkumpul di kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat (Jakpus). Mereka menggelar demonstrasi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

"Melaksanakan aksi dengan tuntutan turunkan harga BBM karena realitasnya hari ini, harga (minyak) dunia sedang turun, negara lain justru menurunkan harga BBM," kata Presiden DPP Gema Keadilan Indra Kusuma di lokasi, Selasa (6/8/2022).

Indra mengatakan bantuan langsung tunai (BLT) pengganti subsidi BBM hanyalah solusi sementara. Dia juga menyebut ada kemungkinan penyimpangan terkait bantuan tersebut.

"BLT hanya solusi sementara, sedangkan kalau ini tidak diturunkan, kenaikan BBM akan berlanjut. Masyarakat sulitnya jangka lama, BLT hanya sementara dan itu hanya sebagian kecil yang mendapatkan. Plus juga dari sisi data pun masih belum lengkap sehingga ada kemungkinan terjadi penyimpangan terkait dengan BLT tersebut," jelas dia.

Dia juga sempat menyinggung soal kepindahan Ibu Kota Negara (IKN) dan Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) atau Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Dia menyebut program yang tidak secara langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat justru tersedia dananya.

"Apalagi tadi, kecenderungannya justru ini cari dana untuk bayar utang. Padahal ketika untuk program-program yang manfaatnya ke rakyat tidak langsung, tidak dirasakan secara masif seperti IKN, kereta cepat Jakarta-Bandung, tiba-tiba dananya ada," ungkap dia.

"Padahal itu bukan sesuatu yang urgen, tapi untuk manfaat yang dirasakan masyarakat kecil tiba-tiba tidak ada, kesulitan. Padahal sebenarnya politik anggarannya bisa dengan mengalihkan dana-dana itu untuk subsidi BBM," lanjutnya.

Menurutnya, subsidi seharusnya dianggap sebagai stimulus bagi masyarakat agar hidupnya lebih produktif.

"Kemudian paradigma pemerintah harus diluruskan, dalam negara kesejahteraan subsidi itu bukan beban, ketika subsidi dicabut maka produktivitas menurun, dan justru masyarakat kesulitan, paradigma ini harus diluruskan," kata dia.

Lihat juga video 'Ramai-ramai Mensomasi Pesulap Merah':



Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.




(jbr/tor)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork