Anggota DPR RI Dedi Mulyadi menilai Menko Perekonomian Airlangga Hartarto sebagai sosok yang tak pernah membuat gimik dan pencitraan. Menurutnya, Airlangga merupakan pejabat publik yang lebih cinta pekerjaan bahkan dibandingkan partainya sendiri.
Dalam Rapat Kerja Daerah (Rakerda) 2022 DPD II Golkar Kabupaten Purwakarta pada Sabtu (3/9), Dedi menyebut ada sosok pejabat di negeri ini yang tak pernah mencari simpati masyarakat dengan berbagai gimmick atau pencitraan. Ia menilai menteri tersebut justru lebih fokus bekerja membantu presiden demi kepentingan nusa dan bangsa.
"Pada saat pejabat negara mencari simpati publik dengan berbagai gimmick, ada satu orang menteri yang jarang pencitraan. Ada seorang menteri yang tidak pernah membangun gimmick, ada seorang menteri yang jarang berkata-kata, dia lebih mencintai pekerjaannya dibanding partainya," jelas Dedi dalam keterangan tertulis, Selasa (6/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kecintaannya pada pekerjaan untuk untuk negara lebih besar dari partainya. Siapa itu? Dialah Menteri Airlangga Hartarto," sambungnya.
Dedi mengatakan pola masyarakat saat ini sudah mulai berubah. Sebab kini masyarakat bisa terpengaruh dengan apa yang dilihat di berbagai media sosial. Namun sebaliknya, masyarakat juga bisa menilai apa yang ada di media sosial sebagai pencitraan jika hal tersebut dilakukan tidak konsisten.
"Kalau tidak konsisten orang akan menganggap itu pencitraan. Masyarakat sekarang sudah bisa menilai mana yang pencitraan, mana yang lahir dari hati nurani," ujar Dedi.
Untuk itu, pria yang akrab disapa Kang Dedi ini mengajak kader Golkar agar tak ragu memamerkan kebaikan di media sosial. Sebab jika itu dilakukan setiap hari, maka masyarakat sendiri yang akan menilai bahwa hal tersebut bukanlah pencitraan melainkan perbuatan baik yang lahir dari hati nurani.
"Pelajaran terpenting adalah keikhlasan bertindak menjadi kunci keberhasilan. Sering kali kita berpartai banyak kepentingan, sering kali tidak tercapai dampaknya mengkhianati. Untuk itu hanya keikhlasan yang bisa mengantarkan kita pada keberhasilan," tutur Kang Dedi.
Politisi yang identik dengan iket putih itu pun berharap para kader mendukung satu sama lain untuk saling membesarkan partai. Sehingga Partai Golkar dapat melahirkan pemimpin besar yang memberi karya terbaik untuk negeri.
"Berbuat baik jauh lebih utama dari sekadar berkata-kata, berbuat nyata jauh lebih baik dari sekadar menulis sebuah makna," ungkap Wakil Ketua Komisi IV DPR RI itu.
Lebih lanjut, Kang Dedi mengingatkan para kader Golkar yang kini menjadi menteri, DPR, bupati/wali kota, gubernur, atau pejabat lainnya untuk melayani masyarakat tanpa melihat golongan. Sebab atribut kepartaian harus dilepas demi bersama membangun bangsa.
"Atribut di kepartaian akan semakin besar seiring kebesaran perbuatan yang kita buat. Karena Partai Golkar partai karya dan kekaryaan, maka setiap kadernya diukur dari karyanya. Untuk itu kita perbanyak membuat karya," paparnya.
Ia mencontohkan para kader Golkar bisa setiap hari memberikan minimal 10 dapur warga. Sehingga dalam 500 hari ke depan satu kader telah menebar kebaikan kepada 5 ribu keluarga.
Menurutnya, jika hal tersebut dilakukan dengan tulus maka akan sangat membekas di hati masyarakat. Namun sebaliknya, jika itu dilakukan dengan niat tertentu maka masyarakat akan menilainya sebuah pencitraan.
"Bekerjalah dengan hati, berpolitiklah dengan hati, insyaallah Allah akan senantiasa berada bersama orang-orang yang memiliki hati tulus dan punya rasa. Dengan hati dan rasa kita bangun Partai Golkar," pungkasnya.
Simak juga 'Fix! Sekjen Golkar Tegaskan Airlangga Capres Usulan Partai':