"Potensi ancaman terhadap generasi penerus bangsa terkait paparan radikalisme yang masif di ruang-ruang digital harus segera disikapi dengan langkah nyata untuk mencegah meluasnya nilai-nilai yang mangancam jati diri anak bangsa itu," kata Lestari dalam keterangannya, Sabtu (3/9/2022).
Lestari menyebut pada Forum Dialog Kebangsaan, Kamis (1/9), Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengungkapkan tingginya potensi paparan radikalisme terhadap kalangan urban, gen Z dan masyarakat yang aktif di internet. Untuk itu, pencegahan harus segera dilakukan sedini mungkin.
Hal ini mengingat pentahapan radikalisme saat ini dimulai dari keberadaan kelompok-kelompok kecil yang tidak terafiliasi kelompok teror. Namun, kata Lestari, hal ini justru dapat membangun ketertarikan ideologi hingga menumbuhkan fase radikalisasi dan mengglorifikasi kegiatan untuk akhirnya bergabung dengan kelompok teror.
Melihat hal ini, Lestari menyebut kondisi tersebut harus segera disikapi serius oleh para pemangku kepentingan. Salah satunya melalui langkah-langkah strategis yang mampu mencegah arus paham radikalisme dengan membanjiri ruang digital dengan nilai-nilai kebangsaan dan nilai luhur warisan para pendiri bangsa lainnya.
Tak hanya itu, wanita yang akrab disapa Lestari ini mengatakan kesadaran akan maraknya nilai-nilai yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kebangsaan yang dimiliki harus benar-benar dibangun agar menjadi kepedulian bersama untuk mencegah penyebarannya lebih luas lagi.
Di sisi lain, ungkap Lestari, kesadaran yang sudah terbangun juga harus dapat mendorong penanaman nilai-nilai kebangsaan kepada seluas-luasnya lapisan masyarakat, termasuk generasi muda. Bahkan, anggota Majelis Tinggi Partai NasDem ini menyebut upaya ini harus menjadi prioritas di tengah upaya untuk bangkit dari hantaman krisis di sejumlah sektor.
Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah ini pun menambahkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset Teknologi perlu membangun nilai kebangsaan dan ideologi sejak bangku sekolah. Adapun hal ini dapat dilakukan melalui kurikulum yang mengakomodir upaya penanaman nilai kebangsaan dan ideologi sejak dini.
Ia optimistis upaya peningkatan pemahaman nilai-nilai kebangsaan akan mengakselerasi upaya bangsa ini untuk bangkit bersama dari dampak ancaman krisis global.
"Semua pihak harus mampu mengembangkan potensi diri dan tetap berpegang pada nilai-nilai kebangsaan yang kita miliki dalam upaya beradaptasi dengan berbagai perubahan yang terjadi saat ini," tutupnya.
Simak juga 'Mahfud Ajak Jaga Masjid Agar Tak Direbut Paham Radikalisme':
(fhs/ega)