Pengacara Kamaruddin Simanjuntak ogah minta maaf dan tidak masalah jika harus diperiksa polisi atas pengakuannya disembah jenderal utusan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Kepala BHPP DPP Partai Demokrat Mehbob menyebut pihaknya masih akan menunggu balasan somasi.
"Kami baru mendengar dari media tentang Kamarudin menolak minta maaf kami masih menunggu balasan somasi dari dia," kata Mehbob saat dihubungi, Jumat (2/9/2022).
Kemudian, Mehbob menegaskan pihaknya juga akan mengambil langkah lebih jauh jika Kamaruddin tak membalas somasi. Dia membuka kemungkinan menempuh jalur hukum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau proses hukum tidak tertutup kemungkinan, sambil kita melihat perkembangan berita hoax tersebut," ucapnya.
Selain itu, dia menyebut pihaknya juga akan melayangkan somasi kedua pada Kamaruddin jika dalam waktu dekat tidak ada respons atas somasi pertama.
"Bisa saja kami melayangkan somasi kedua," ujarnya.
Sebelumnya, Partai Demokrat (PD) meminta polisi memeriksa Kamaruddin Simanjuntak karena dinilai menyebarkan hoaks dari pengakuannya disembah jenderal utusan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Kamaruddin tidak masalah jika diperiksa polisi.
"Ya nggak apa-apa, emang diperiksa polisi jadi tidak jadi pertemuan itu, artinya lapor-lapor saja ke polisi," kata Kamaruddin ketika dihubungi, Rabu (31/8).
Dia menilai Partai Demokrat tak punya urusan terkait pengakuannya disembah jenderal bintang tiga. Dia mengatakan jenderal bintang tiga itu diutus presiden dan dia mengaku tidak pernah menyebut SBY sebagai presiden yang dimaksud.
"Apa urusannya dengan Demokrat, yang datang kan jenderal 3 bersama teman-temannya. Dia mengatakan bertindak atas utusan presiden, apa hubungannya dengan Demokrat? Kan yang datang jenderal bintang 3 mengaku diutus presiden. Kalau dia mau marah, marahi saja jenderal-jenderal yang menghadap saya itu," kata Kamaruddin.
"Dia mengaku utusan presiden, dia menyembah saya atas nama presiden. Lalu ketersinggungan Demokrat apa? Saya menyebut Presiden Republik Indonesia. Saya tidak menyebut SBY. Saya menyebut ada jenderal mantan Wakasad bintang 3 memimpin teman-temannya datang menghadap saya dan menyembah saya untuk atas nama presiden, jangan ditambahin," lanjutnya.
Simak selengkapnya di halaman berikut
Saksikan juga 'Dirut Taspen Tantang Kamaruddin Adu Bukti soal Tuduhan Video Porno':
Kamaruddin mengatakan kedatangan para jenderal itu bukan atas kemauan dirinya. Dalam pertemuan itu, Kamaruddin menjelaskan justru dirinya menolak tawaran dari para jenderal tersebut.
"Kan bukan kehendak saya dia datang menyembah saya to. Emang saya suruh dia datang, 'eh kau sembah saya'? Kan tidak. Justru dia yang bujuk saya supaya ketemu, sujud menyembah pakai 10 jari dan satu kepala, jadi 11. Dia bilang tolong jangan sebut-sebut presiden, kan gitu. Lalu salah saya di mana?" ujarnya.
Dia mengaku saat itu hanya meminta pelaku korupsi diproses hukum.
"Mereka itu menghadap saya mengaku atas nama presiden, kemudian beberapa kali pembicaraan ada kesepakatan. Kesepakatannya waktu itu saya nggak mau duit, saya nggak mau kekuasaan. Saya mau orang-orang ini yang terlibat korupsi ditangkap dan diberhentikan. Kan gitu. Antara lain Nazaruddin, Anas Urbaningrum, Angelina Sondakh, Andi Mallarangeng, dan ternyata terealisasi, dan KPK juga melaksanakannya. Waktu itu saya meminta KPK supaya menggunakan UU money laundering untuk memberantas korupsi," ujarnya