Digitalisasi menjadi salah satu cara untuk mewujudkan mimpi menjadi pebisnis sukses, termasuk bagi pelaku UMKM di bidang fesyen dan kriya. Namun, ada halangan yang dihadapi para pelaku UMKM untuk masuk ke dunia digital.
Dalam talkshow Pahlawan Digital UMKM bertajuk "Merajut Mimpi Digitalisasi UMKM Fesyen dan Kriya", Project Manager Krealogi Davit Manalu dan Creative Director Buttonscarves Linda Anggreaningsih membagikan informasi dan tips untuk membantu para pelaku UMKM mewujudkan mimpi melalui digitalisasi.
Davit mengatakan, tantangan terbesar para pelaku UMKM kebanyakan adalah kurangnya pemahaman dan edukasi untuk masuk ke dunia digital. Oleh karena itu, para inovator harus memikirkan cara dan inovasi untuk mengatasi masalah tersebut.
"Sebagai inovator, kita harus berpikir, UMKM tidak bisa bikin website, tidak bisa daftar di e-commerce, jadi harus gimana? Oh UMKM bisa jualan via WhatsApp. Jadi Krealogi membuat fitur e-katalog, UMKM bisa masukkan foto dan isi katalog digital, masukkan kontak siapa kalau pembeli mau pesan (lewat WhatsApp)," kata Davit dalam talkshow yang ditayangkan di kanal YouTube Kementerian Koperasi dan UKM, Kamis (1/9) malam.
Davit menuturkan, dengan bantuan inovasi yang diciptakan Krealogi, pelaku UMKM bisa menerima pesanan melalui WhatsApp yang sudah mereka kuasai. Menurutnya, sebagai aplikasi yang membantu pelaku UMKM kriya dan fesyen menjalankan usahanya, Krealogi tidak hanya membuat fitur untuk membantu penjualan secara online. Krealogi, lanjutnya, juga menciptakan inovasi digital untuk merencanakan produksi, pencatatan pesanan, stok barang, dan lainnya.
"Jadi kita ngobrol sama UMKM, apa masalahnya. Misal tidak ada pesanan, Krealogi bantu bridging untuk penjualan. Pada saat dapat pesanan, ada masalah lagi, apakah mampu deliver tepat waktu dan sesuai pesanan. Jadi aplikasi Krealogi melakukan (inovasi) itu pada setiap proses bisnis UMKM," tutur Davit.
Sementara itu, Linda selaku pebisnis yang berkecimpung di bidang fesyen mengatakan bahwa pelaku usaha harus bersahabat dengan digitalisasi agar bisa bertahan bahkan berkembang di masa pandemi ini. Menurut dia, digitalisasi membuat biaya produksi lebih murah karena digitalisasi memungkinkan produksi dalam jumlah kecil.
Simak juga 'Manfaatkan Platform Digital, UMKM Perempuan Asal Bali ini Berhasil Tampil di Paris Fashion Week':
