Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) menolak kenaikan harga BBM bersubsidi. LMND mendorong pemerintah mewujudkan kedaulatan energi nasional.
"Tolak kenaikan harga BBM bersubsidi, wujudkan kedaulatan energi nasional," kata Ketua Umum LMND, Muhammad Asrul, dalam keterangan tertulisnya, .
"Tolak kenaikan BBM Bersubsidi karena akan mempengaruhi daya beli rakyat. Pasalnya, ekonomi rakyat perlahan-lahan mulai menunjukkan tanda-tanda positif pasca terjangan Covid-19 yang melumpuhkan sebagian besar sendi-sendi perekonomian. Data menunjukkan, sekitar 64 juta pelaku usaha kecil dan menengah yang bergantung pada BBM bersubsidi," sambung dia.
LMND kemudian mendesak revisi peraturan Presiden soal distribusi hingga harga eceran BBM. Selanjutnya LMND mendorong pemerintah mempercepat pembangunan kilang minyak, yang dinilai dapat mengatasi ketergantungan Indonesia dengan importir.
"Revisi Perpres Nomor 191 tahun 2014 tentang Pendistribusian, Penyediaan dan Harga Eceran Bahan Bakar Minyak. Mendorong percepatan pembangunan industri nasional (kilang minyak) untuk mengatasi ketergantungan importir minyak," tutur Asrul.
"Sejak tahun 2018, nilai impor minyak Indonesia lebih besar daripada ekspor. Sementara, ekspor minyak Indonesia di dominasi minyak mentah yang harganya lebih murah daripada harga minyak olahan. Dampaknya adalah Indonesia tidak mampu memberikan bahan bakar murah terhadap rakyat sebagai penopang ekonomi maupun kebutuhan lainnya," imbuh dia.
Untuk diketahui, LMND merupakan bagian dari organisasi kemahasiswaan dan pemuda (OKP) Cipayung Plus. Asrul sendiri merupakan salah satu dari 12 perwakilan mahasiswa-pemuda yang bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu (23/3) di Istana Merdeka, Jakarta Pusat.
Selanjutnya, Asrul menegaskan LMND mendorong penegakan hukum terhadap mafia migas, dan mendorong pemerintah membangun energi baru sebagai solusi krisis global.
"Mendorong aparat penegak hukum untuk memberantas mafia migas. Mendorong pemerintah untuk membangun energi baru dan terbarukan sebagai solusi atas krisis global," ujar Asrul.
Terakhir, Asrul mendesak Pemerintah mengendalikan harga kebutuhan pokok. Untuk diketahui tuntutan LMND ini dibacakan dalam aksi demonstrasi di depan kantor Kementerian ESDM daN Pertamina, pada Kamis (1/9) kemarin.
Simak Video 'Jokowi-Luhut Kompak Soal Kabar Kenaikan Harga BBM':
(aud/fjp)