Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi rapat kerja bersama Komisi I DPR RI. Dalam rapat itu, Menlu Retno mengungkap update soal kondisi WNI yang mengalami penipuan online scammer hingga penyekapan di Kamboja.
"Ada satu isu yang secara khusus kami ingin sampaikan update penanganannya adalah mengenai masalah penipuan dan trafficking in person yang korbannya adalah WNI dipekerjakan di online scam di Kamboja dan beberapa negara Asia Tenggara lainnya," kata Retno saat rapat kerja Komisi I DPR di gedung MPR/DPR, Kamis (1/9/2022).
Retno mengatakan pihaknya langsung merespons begitu mendapatkan laporan terkait persoalan penipuan hingga human trafficking yang dialami banyak WNI di Kamboja. Bukan hanya upaya perlindungan, Retno menyebut dirinya juga sempat menemui langsung Menlu Kamboja hingga Kepala Kepolisian Kamboja imbas kejadian itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Komunikasi dan koordinasi pada level tinggi juga langsung kami lakukan. Pada 29 Juli lalu, misalnya, komunikasi dengan Menlu Kamboja telah dilakukan, pada 2 Agustus kami juga lakukan pertemuan dengan Kepala Kepolisian Kamboja yang didampingi Kabaharkam Polri. Pada 4 Agustus kami juga lakukan pertemuan dengan Mendagri Kamboja yang juga sekaligus membawahi kepolisian dan migrasi di Kamboja," ucapnya.
Retno menyebut, dari sejumlah pertemuan itu, didapatkan sejumlah tindak lanjut. Salah satunya, 225 orang WNI berhasil dibebaskan dari Sihanoukville, Kamboja, dan juga total 241 orang telah dipulangkan ke Jakarta.
"Dari pertemuan itu dihasilkan beberapa hal, 225 orang telah dibebaskan dari Sihanoukville, Kamboja; 241 orang telah dipulangkan ke Jakarta; otoritas Kamboja telah membebaskan denda imigrasi kepada para WNI tersebut. Otoritas Indonesia dan Kamboja sepakat melakukan kerja sama penegakan hukum. Nomor kontak di masing-masing kepolisian telah dipertukarkan guna mempermudah penanganan jika kejadian serupa terjadi kembali," ujarnya.
Kemudian, Retno juga menyampaikan terjadi peningkatan tajam terkait jumlah korban WNI sejak 2021. Dia menyebut jumlah korban meningkat dari 119 WNI di 2021, menjadi 446 WNI sampai Agustus 2022.
"Terjadi peningkatan tajam jumlah korban WNI dari total 119 pada 2021, menjadi 446 orang pada Januari-Agustus 2022. Kasus ini tidak hanya terjadi di Kamboja, namun juga di Myanmar, Laos, Thailand, dan Filipina. Yang ketiga, perekrutan dan pemberangkatan PMI secara ilegal sampai saat ini masih terus terjadi," tuturnya.
Simak juga '55 WNI yang Disekap di Kamboja Bisa Diselamatkan':