Dirjen di Kemendagri Masuk Bursa Pj Gubernur DKI, Siapa Dia?

Dirjen di Kemendagri Masuk Bursa Pj Gubernur DKI, Siapa Dia?

Tiara Aliya Azzahra - detikNews
Rabu, 31 Agu 2022 23:57 WIB
Suasana terkini Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (1/12). Kantor Gubernur DKI Jakarta terpaksa harus tutup pasca Anies Baswedan positif dinyatakan COVID-19 berdasarkan hasil tes usap yang dilakukan Senin (30/11).  Sementara itu gedung utama Balai Kota yang terpisah dari kantor Gubernur Anies Baswedan tetap buka dengan menerapkan protokol kesehatan
Gedung Balai Kota DKI Jakarta (Foto: Pradita Utama/detikcom)
Jakarta -

Bursa Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta santer dibicarakan menjelang berakhirnya masa jabatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Oktober mendatang. Teranyar, nama direktur jenderal (dirjen) di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) masuk bursa Pj Gubernur DKI. Siapa dia?

Anggota DPRD DKI Jakarta Syarif awalnya mengatakan, saat ini mayoritas publik hanya mengenal tiga nama bakal calon Pj Gubernur, yaitu Kepala Sekretariat Kepresidenan Heru Budi Hartono, Sekda DKI Jakarta Marullah Matali serta Deputi IV KSP Juri Ardiantoro. Kendati begitu, Syarif memandang banyak sosok lainnya yang memenuhi kriteria sebagai Pj Gubernur. Salah satunya Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum (Polpum) Kemendagri, Bahtiar.

"Saya mengatakan biasanya presiden tidak mau gaduh-gaduh, nggak mau ribut-ribut. Biasanya salah nebak juga akhirnya yang kita tebak itu siapa dong. Yang penting kan kriterianya dia pejabat ahli madya kemudian ASN. Selain yang tiga itu masih ada, saya sebut. Siapa itu pak? Kan jabatan itu Dirjen, ada Pak Bachtiar," kata Syarif saat dihubungi, Rabu (31/8/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum (Polpum) Kemendagri, BahtiarDirjen Politik dan Pemerintahan Umum (Polpum) Kemendagri, Bahtiar Foto: dok. istimewa

Syarif menilai sosok Bahtiar memenuhi dua kriteria Pj Gubernur, di mana Bahtiar merupakan seorang aparatur sipil negara (ASN) sekaligus Pejabat Eselon I. Di sisi lain, Syarif juga meyakini pengalaman Bahtiar di bidang politik dan pemerintahan umum berguna dalam menjaga stabilitas politik di daerah.

Namun, dia mengatakan opini soal Bahtiar pantas masuk bursa Pj Gubernur DKI merupakan pendapat pribadinya dan bukan atas nama Partai Gerindra.

ADVERTISEMENT

"Dirjen politik itu kan Jakarta kan butuh orang, tangan yang hangat. Bisa mengkonsolidasi berbagai kepentingan dan salah satu Dirjen di Kemendagri yang tersedia salah satunya Pak Bahtiar," jelasnya.

Namun, dia menghargai hak prerogratif Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam memilih sosok pengganti Anies. Menurutnya, Jokowi bisa saja memilih Pj Gubernur yang selama tak disangka-sangka oleh publik seperti saat menyusun Kabinet Indonesia Maju pada 2019 silam.

"Saya tegaskan lagi, ada otoritas presiden yang harus kita hormati. Bisa disebut dengan street style Pak Jokowi itu kan sulit ditebak sering bikin kejutan. Yang tiga nama itu justru bisa jadi nggak ditetapkan salah satunya," katanya.

Sosok yang tak disangka-sangka inilah yang disebut Syarif sebagai kuda hitam.

"Ya Bisa jadi kuda hitam. Kan kalau kuda hitam itu kan yang sudah ada di meja presiden," sebutnya.

Bahkan selain Bahtiar, Syarif menyebut ada empat sosok lainnya yang dinilai pantas memegang tampuk kepemimpinan Jakarta sepeninggalan Anies. Namun, dia enggan menyebutkannya untuk saat ini.

"Banyak kita nggak kekurangan pemimpin. Saya cicil dulu satu (Bahtiar). Masih ada empat lagi," ucapnya.

"Dari tiga itu bisa nambah (total) menjadi 8. Tapi belum bisa disebut," tambahnya.

Siapa saja yang sudah masuk bursa Pj Gubernur DKI sebelumnya? Simak di halaman selanjutnya.

4 Nama di Bursa Pj Gubernur DKI Sebelumnya

Sebagaimana diketahui, masa jabatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan berakhir pada Oktober 2022. Awalnya beredar tiga nama bakal calon yang akan menggantikan Anies mendatang.

"Kalau melihat dari tiga nama yang diusulkan, semuanya bagus. Pak Heru Budi bagus, pernah jadi eksekutif Ibu Kota, tentu paham dengan psikologi Jakarta. Pak Marullah bagus, sekda kita saat ini. Begitupun dengan Pak Juri Ardiantoro, bagus, banyak pengalaman dalam memimpin," ujar Wakil Ketua DPRD DKI Zita Anjani dalam keterangannya, Jumat (13/5).

Ketiga nama yang dimaksud Zita tersebut ialah Kepala Sekretariat Kepresidenan Heru Budi Hartono, Sekda DKI Jakarta Marullah, dan Deputi IV KSP Juri Ardiantoro.

Selain itu, politikus Gerindra M Taufik mengatakan Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran berpeluang mengisi kursi Pj Gubernur DKI menggantikan Anies Baswedan setelah lengser. Menurut dia, selama Irjen Fadil memenuhi syarat, ada kemungkinan ditunjuk sebagai Pj Gubernur.

"Iya (berpeluang). Saya kira selama memenuhi persyaratan itu, kan Presiden yang menilai," ujar Taufik kepada wartawan, Kamis (19/5).

Bagi M Taufik, ada empat kriteria yang harus dipenuhi untuk mengisi Pj Gubernur DKI. Pertama memahami struktur kepemdaan. Kedua memiliki komunikasi dengan anggota Dewan. Ketiga kedekatan dengan Presiden, dan keempat memiliki kompetensi.

Halaman 2 dari 2
(taa/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads