Komisi III DPR merespons soal siaran rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J sempat terkendala saat detik-detik penembakan. Komisi III DPR menilai proses rekonstruksi yang berjalan tetap transparan bagi publik.
"Dikau mau melihat juga boleh, kok. Kan semua boleh melihat, banyak yang datang, kok. Jadi kalau masyarakat belum melihat, tanya ke yang hadir di situ," kata Ketua Komisi III DPR Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul kepada wartawan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (31/8/2022).
Pacul mengaku pihaknya tidak tahu informasi soal kendala itu. Dia menyebut bakal mengirim perwakilan Komisi Hukum DPR yang hadir di rekonstruksi jika mengetahui adanya kendala.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sesungguhnya kemarin karena kita tidak tahu infonya. Kalau kita tahu infonya, pasti kita akan kirim orang, maksudnya kirim anggota DPR untuk ikut itu," katanya.
"Sayangnya waktu itu kita tak dapat infonya dan memang tidak ada kewajiban untuk info ke kami," imbuhnya.
Pacul menuturkan bakal meminta Timsus Polri agar anggota Dewan dilibatkan dalam tahapan-tahapan proses hukum kasus Yosua. Dengan demikian, kata dia, Komisi III DPR yang membidangi hukum dan HAM itu bakal mengirimkan delegasi ke lokasi perkara.
"Tetapi kalau ini atas dasar hal ini, nanti Komisi III akan mengikuti semua track ini dengan meminta kepada Polri, timsus, untuk melihat tahap-tahap demi tahapan proses ini," katanya.
"Sehingga kapan-kapan kalau memang dianggap penting bagi Komisi III, maka Komisi III akan mengirimkan anggotanya untuk datang ke proses tersebut. Khusus untuk yang rekonstruksinya ini kebetulan kita tidak dapat infonya," lanjut dia.
Sebelumnya, pada Selasa (30/8), Bareskrim Polri menggelar rekonstruksi pembunuhan berencana Brigadir J di dua lokasi, yakni rumah pribadi Ferdy Sambo di Saguling III dan rumah dinasnya di Duren Tiga No 46, Jakarta Selatan. Adapun dari dua lokasi tersebut, rekonstruksi menghabiskan waktu sekitar tujuh setengah jam mulai pukul 10.00 WIB hingga selesai pukul 17.09 WIB.
Siaran itu disiarkan secara live di kanal YouTube Polri TV. Diketahui, siaran itu dihujani kritik masyarakat karena dinilai kualitas gambar yang buruk terutama di bagian terpenting saat eksekusi pembunuhan Yosua.
Saat itu siaran sempat terputus-putus alias ngelag hingga blank. Untuk diketahui, adegan rekonstruksi itu hanya disiarkan khusus tim Polri TV yang bisa masuk ke dalam TKP penembakan.
Rekonstruksi digelar dengan memperagakan 78 adegan terkait peristiwa yang terjadi di Magelang, rumah pribadi Sambo di Jalan Saguling, dan rumah dinas Kadiv Propam di Kompleks Polri Duren Tiga.
Rekonstruksi menghadirkan kelima tersangka yaitu Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bharada Richard Eliezer, Bripka Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf.
Simak Video 'Peserta Nobar Kesal, Siaran Rekonstruksi Brigadir J Ngelag':