Geger Lagi gegara Anggaran DPR untuk Kalender

Geger Lagi gegara Anggaran DPR untuk Kalender

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 31 Agu 2022 06:52 WIB
Gedung DPR/MPR
Gedung MPR/DPR

Banggar Minta Setop

Kritik anggaran DPR juga datang dari Badan Anggaran (Banggar) DPR. Ketua Banggar Said Abdullah meminta pengadaan kalender itu disetop.

"Menurut hemat saya, marilah hal-hal yang artifisial, program-program kesekjenan yang artifisial dikurangilah," kata Said kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (30/8/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Said menilai pengadaan kalender itu tak urgensi. Pasalnya, kata dia, setiap orang sudah memiliki jam tangan dan gawai yang juga menyediakan fitur kalender digital.

"Pembuatan kalender itu kan hanya enak dilihat tapi fungsinya, namanya kalender setiap orang sekarang punya arloji, setiap orang punya HP. Untuk apa lagi?" ujar elite PDIP ini.

ADVERTISEMENT

Said setuju jika anggaran yang mencapai hampir sebesar Rp 1 miliar itu dialihkan pada hal lain. "Saya lebih setuju kalau Rp 955 juta itu dialihkan pada penguatan, umpamanya, terhadap paperless. Supaya di DPR sudah tidak ada lagi kertas berserakan setiap rapat kerja bersama pemerintah. Itu jauh lebih penting. Harapan saya dialihkan ke situ saja," ujar dia.

Said lantas meminta proses pengadaan kalender cetak itu disetop. Dia mendorong program kesekretariatan DPR yang sesuai dengan slogan 'go paperless'.

"Hentikan saja Rp 955 juta untuk kalender," katanya.

"Iya. Alihkan kepada yang fungsional, lebih berfungsi. Karena kalau paperless, artinya berapa banyak anggaran yang bisa diefisienkan," imbuhnya.

Lain hal dengan Wakil Ketua Banggar DPr Cucun Ahmad Syamsurijal. Dia mengusulkan agar anggaran itu diefisiensi.

"Oke kalau misalkan itu perlu evaluasi kita akan kasih masukan dari Badan Anggaran untuk efisiensi budgeting," kata Cucun kepada wartawan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (30/8/2022).

Cucun menjelaskan setiap komisi dan anggota Dewan yang berada di DPR membutuhkan sosialisasi kalender kegiatan. Hal itu, kata Cucun, terjadi setiap tahun.

"Dari Komisi I-XI di badan dan di anggota semua, setiap anggota memerlukan sosialisasi kalender kegiatan yang mereka pakai. Cuma saya nggak paham jumlah komparasi dari tahun ke tahun di BURT-nya berapa," jelas Cucun.


(eva/eva)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads