Partai Demokrat mengambil sikap terkait pernyataan pengacara Kamaruddin Simanjuntak yang mengaku disujud-sembah oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) setelah membongkar sejumlah kasus korupsi saat SBY masih menjabat. Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief menyebut pihaknya kini melayangkan somasi kepada Kamaruddin Simanjuntak.
Persoalan ini diawali dengan pernyataan Kamaruddin Simanjuntak yang beredar viral di media sosial. Dalam video yang dilihat detikcom, Jumat (26/8), mulanya Kamaruddin mengatakan berhasil membongkar sejumlah kasus korupsi, mulai kasus korupsi Hambalang hingga korupsi e-KTP.
Kamaruddin juga mengaku telah memenjarakan sejumlah politikus Demokrat, mulai Angelina Sondakh hingga Andi Mallarangeng.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Waktu saya bongkar Wisma Atlet, Hambalang, sama e-KTP, kan aku yang menjalani itu di situ. Berapa menteri tuh yang saya penjarain ya, Angelina Sondakh, Anas Urbaningrum, Jero Wacik, Andi Mallarangeng, kan aku yang dulu bongkar itu kan," kata Kamaruddin dalam video tersebut.
Untuk diketahui, kasus-kasus yang diungkit Kamaruddin itu memang terjadi pada zaman pemerintahan SBY. Kemudian, Kamaruddin menyebut presiden yang menjabat kala itu, yakni SBY, bahkan sampai bersujud kepada dirinya.
"Sampai presiden sujud-sujud menyembah saya. Di Indonesia satu-satunya lawyer pernah disembah presiden itu saya," ujarnya.
Pernyataan Kamaruddin Simanjuntak pun dibantah mentah oleh Andi Arief. Dia menekankan SBY tidak pernah melakukan hal tersebut kepada Kamaruddin.
"Nggak pernah," kata Andi Arief saat dimintai konfirmasi.
"Sepanjang yang saya tahu, SBY itu menyembah Tuhan Allah SWT," tambahnya.
Andi Arief menilai Kamaruddin tidak bisa mengontrol diri. Dia menegaskan hal itu adalah hoaks.
"Kamaruddin ini kesurupan panggung. Tak bisa mengontrol diri, lalu mengeluarkan hoaks," ujarnya.
Simak soal somasi Demokrat ke Kamaruddin Simanjuntak di halaman berikutnya.
Kamaruddin Simanjuntak Buka Suara
Kamaruddin Simanjuntak lantas menjelaskan terkait video viral tersebut. Dia menyebut saat itu SBY mengutus jenderal bintang tiga untuk bertemu dan bersujud kepadanya.
"Demokrat ini tahun 2011, tahun 2011, itu yang datang jenderal bintang tiga ya. Menghadap sama saya di Lagoon Room, di Hotel Hilton atau Sultan," kata Kamaruddin saat dihubungi, Minggu (28/8).
"Dia bertindak untuk atas nama presiden, sujud menyembah saya," lanjutnya.
Kamaruddin menyampaikan saat itu jenderal bintang tiga menyembah dirinya dan memohon untuk tidak menyebut nama presiden dalam pusaran kasus korupsi yang dia bongkar. Kamaruddin juga diiming-imingi jabatan hingga uang.
"Dia bilang ini bahasa Bataknya begini, sampulu jari-jari tambah sapulu sadahon simanjujung," ujar Kamaruddin.
Arti kalimat tersebut adalah 'sepuluh jari ditambah yang kesebelasnya adalah kepala'. Maknanya adalah sepuluh jari tertangkup atau menyembah di atas kepala, yang berarti sangat menghormat. Dalam tradisi Batak, tindakan itu merupakan bentuk permohonan tertinggi.
Selanjutnya Kamaruddin menyebutkan utusan itu memintanya tak menyebut nama dalam kasus tersebut dan disiapkan kompensasi. "Tolong jangan sebut-sebut namanya. Minta jabatan apa, minta uang apa, kek begitu ya. Jadi Andi Arief tidak ada di situ," ujarnya.
Demokrat Akan Somasi Kamaruddin
Andi Arief lantas bereaksi terhadap penjelasan Kamaruddin Simanjuntak tersebut. Dia menegaskan. Dia memastikan Partai Demokrat akan mensomasi Kamaruddin.
"DPP akan kirim somasi hari ini ke yang bersangkutan, Kamaruddin," kata Andi Arief saat dimintai konfirmasi, Senin (29/8/2022).
Andi Arief menyebut Demokrat tidak membunuh kebebasan berbicara. Fitnah, katanya, dihadapi dengan somasi.
"Cara Partai Demokrat agar tidak membunuh kebebasan berbicara adalah dengan mengirim somasi," ujar Andi Arief.
"(Somasi) terkait fitnah yang diucapkan," ujar Andi Arief.