Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menerima kunjungan Wali Kota Rotterdam Ahmad Aboutaleb di Balai Kota Jakarta. Keduanya membahas sejumlah hal berkaitan dengan tantangan kota, mulai dari inflasi hingga penanganan air.
Pertemuan itu digelar di Balai Kota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, pada Senin (29/8/2022). Anies menjelaskan pertemuan ini sebagai bagian dari gelaran acara Urban 20 (U20), di mana para wali kota dari berbagai negara peserta G20 akan berkumpul di Jakarta esok hari.
"Hari ini saya mendapatkan kehormatan untuk menerima Wali Kota Rotterdam, Ahmad Aboutaleb, beliau adalah Wali Kota Rotterdam, sebuah kota yang memiliki kesamaan tantangan dengan kita. Kota di tepi pantai, kota dengan tantangan permukaan air laut, juga mirip dengan yang dimiliki Jakarta," kata Anies kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (28/8/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kami berdiskusi hal-hal yang menyangkut tentang tantangan hari ini, apa yang kita hadapi ke depan pasca-pandemi, sekaligus juga berkolaborasi," sambungnya.
Anies menyebut, sampai saat ini, banyak pegawai DKI Jakarta yang dikirim ke Belanda. Di sana, mereka mendapatkan pelajaran mengenai tata pengelolaan air yang kemudian menjadi bahan pembahasan dalam pertemuan kali ini.
"Mereka mendapatkan pengalaman dari masyarakat, di Kota Rotterdam, tentang pengelolaan air, kemudian menjadi pembelajaran dari tim kita di sini. Di sini kami berdiskusi bagaimana kolaborasi itu, jadi masalah-masalah umum yang menyangkut perkembangan dunia. Jadi dari mulai persoalan inflasi, sampai penanganan soal air, pangan," ujarnya.
Wali Kota Rotterdam Ahmad memuji perkembangan kota Jakarta yang semakin maju. Menurutnya, Kota Jakarta kini semakin hijau dan jalur sepeda semakin memadai.
"Saya ingin memberi selamat kepada gubernur dan masyarakat atas perkembangan kota perihal kemacetan dan lingkungan kota yang semakin hijau. Saya melihat jalur sepeda, TransJakarta yang berfungsi, jadi pujian yang besar atas pengendalian kota," kata Ahmed berbahasa Inggris, hari ini.
Di sisi lain, keduanya juga membahas penanganan pasca-pandemi COVID-19. Menurutnya, di negara demokrasi segala kebijakan mesti diputuskan dalam waktu singkat.
"Kita juga di sini membahas pasca-COVID, apa yang bisa kita pelajari dari crisis COVID, yang selalu menjadi rumit karena kita berada di negara demokrasi namun berjuang krisis membutuhkan keputusan yang sangat cepat," ucapnya.
"Hal itu sangat rumit dengan sistem demokrasi dan pembicaraan antara perwakilan negara dan penasehat juga bagaimana kita berkolaborasi dengan negara lain, bukan hanya perihal sains tapi juga politik. Kita semua punya pelajaran yang bisa diambil dari COVID-19," tambahnya.
Ahmed menyampaikan pihaknya membawa sejumlah isu dalam kegiatan U20 mendatang. Yaitu mengenai krisis bahan bakar, energi, hingga krisis makanan.
"Namun dalam waktu yang bersamaan kita masih harus mengatasi perubahan iklim, banjir, transisi energi, lingkungan sosial, SDM, pendidikan. Kita harus ber-transform terhadap era baru. Semua itu akan dibahas dalam diskusi antargubernur sebentar lagi dan kita akan membawa itu ke presiden G20 di Bali akhir tahun ini. Jadi itu fokusnya," ujarnya.
Terkait pegawai Jakarta yang dikirim Belanda, pihaknya memberikan pembelajaran mengenai manajemen pengelolaan air. Harapannya, Jakarta dapat belajar dari kesalahan Rotterdam di bidang itu.
"Kami senang dan bangga, tahun lalu kami menggelar (kegiatan) dengan bahasan soal manajemen air. Kami menerima teknisi kota, yang datang ke Rotterdam, untuk belajar tentang manajemen air kami, bagaimana agar anda belajar dari kesalahan kami di masa lalu, dan jangan melakukan kesalahan yang sama," ucapnya.
Simak juga video 'Anies Baswedan Harap Kota Tua Jadi Wisata Internasional':