Legislator PDIP DKI Kritik Speed Bump Sunter: Kebijakan Ceroboh

Legislator PDIP DKI Kritik Speed Bump Sunter: Kebijakan Ceroboh

Lisye Sri Rahayu - detikNews
Jumat, 26 Agu 2022 08:20 WIB
Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta, Dwi Rio Sambodo.
Dwi Rio (Foto: dok. istimewa)
Jakarta -

Anggota DPRD DKI Jakarta fraksi PIDP Dwi Rio Sambodo mengkritik pembangunan speed dump atau polisi tidur yang dicat menyerupai zebra cross di Jalan Danau Sunter Selatan, Jakarta Utara, yang membuat para pengendara jatuh. Dia menilai pembuatan speed bump itu sebuah kebijakan yang ceroboh.

"Semua tindakan kebijakan atas kebutuhan kondisi lapangan haruslah dipetakan, dikaji dan disimpulkan secara matang dan menyeluruh sehingga tindakan tersebut memanglah benar-benar sesuai dengan kebutuhan kondisi yang ada. Di sinilah letak kecerobohan instansi terkait/Bina Marga dalam memenuhi pendekatan penanganan masalah," kata Dwi Rio kepada wartawan, Kamis (25/8/2022).

Dwi Rio menjelaskan bahwa polisi tidur itu bisa disebut dengan istilah speed bump, speed hump dan speed table. Ketiga polisi tidur itu disesuaikan dengan kondisi lalu lintas di jalan tersebut serta ketinggian dan lebarnya juga berbeda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Speed bump sendiri diketahui bisa mengurangi kecepatan dengan lebih agresif dibanding dengan speed hump dan speed table. Menurut Dwi Rio, di Jalan Danau Sunter Selatan itu lebih tepat dipasang dengan speed bump ataupun speed table.

"Jenis yang dimaksud sebenarnya tidak hanya 1 jenis saja. Tapi ada 3 jenis yaitu selain speed bump, ada speed hump dan speed table. Nah dengan posisi jalan seperti di sana pilihan maksimalnya harusnya hanya berbentuk speed hump atau speed table yang lebih soft dan lebih pada efek kejut," kata dia.

ADVERTISEMENT

"Itu pun jika dirasa harus dibuatkan yang dimaksud. Ditambah lagi atau dilengkapi dengan pemberitahuan atau rambu-rambu jalan lainnya bisa 1-2 rambu sebelum menuju speed hump/table sehingga tidak menimbulkan efek resiko jatuh," kata dia.

Pemasangan speed bump itu disebut untuk mencegah terjadinya balap liar. Menurut Dwi Rio, pencegahan balap liar ditangani dengan berbagai cara.

"Balapan liar sesungguhnya dapat ditangani dengan multi cara. Baik soft maupun hard. Semestinya lebih intens dan sistematik dalam penanganannya," kata dia.

Diketahui, polisi tidur atau speed bump yang dicat menyerupai zebra cross di Danau Sunter, Jakarta Utara, mengakibatkan pengendara celaka. Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho mengatakan speed bump itu dibangun atas arahan kepolisian.

"Pembuatan polisi tidur di Jl Danau Sunter Selatan dilaksanakan tadi malam oleh Satgas Suku Dinas Bina Marga Jakarta Utara atas arahan dari Polsek Tanjung Priok & Lantas Polres Jakarta Utara," kata Hari Nugroho kepada wartawan, Kamis (25/8).

Simak video 'Polisi Nilai Speed Bump Nyaru Zebra Cross di Sunter Terlalu Tinggi':

[Gambas:Video 20detik]



Simak selengkapnya pada halaman berikut.

Hari menyampaikan speed bump itu dianggap bisa mengantisipasi terjadinya balap liar. Namun kini, pihaknya akan membongkar speed bump karena menyebabkan pengendara kecelakaan.

"Atas kejadian tadi pagi, tadi siang langsung dilakukan pembongkaran dan akan dilanjutkan beberapa titik lagi nanti malam," jelasnya.

Sementara itu, Dinas Bina Marga DKI Jakarta telah selesai membongkar polisi tidur di jalanan dekat Danau Sunter, Jakarta Utara. Tak hanya satu namun empat polisi tidur sudah selesai dibongkar.

"Sudah dibongkar semua. Di sepanjang jalan itu ada empat titik," kata Kepala Dinas Bina Marga DKI, Hari Nugroho, kepada detikcom, Kamis (25/8).

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads