Ketua MPR RI sekaligus Dewan Pakar KAHMI Bambang Soesatyo mengapresiasi Ketua KAHMI Eropa Raya dan Mantan Ketua PPI Dunia 2020-2021 Choirul Anam yang sedang melakukan penelitian disertasinya di Charles University, Ceko. Dalam disertasinya tersebut, Choirul membahas pemanfaatan dana desa terhadap pengentasan kemiskinan di Indonesia.
"Walaupun masih dalam tahap penelitian, disertasi Choirul Anam sudah menemukan hal yang menarik. Salah satunya terkait pandangan bahwa sumber pemasukan maupun pengelolaan dana desa ke depannya jangan terlalu bergantung kepada pusat. Melainkan swakelola desa harus diperkuat, sehingga desa menjadi semakin mandiri dalam mengelola keuangan desanya dan mendorong kemandirian ekonomi desa. Begitupun dengan besaran alokasi dana desa yang didorong agar menyesuaikan kebutuhan setiap desa, sehingga tidak disamaratakan jumlahnya di seluruh desa," ujar Bamsoet dalam keterangannya, Kamis (25/8/2022).
Hal tersebut Bamsoet sampaikan usai pertemuan bersama Choirul Anam dan supervisor penelitian Prof. Michal Placek, di Jakarta.
Terkait dengan kondisi keuangan pedesaan, Bamsoet juga memaparkan sistem desentralisasi yang diterapkan di Ceko. Di mana Ceko memiliki sekitar 6 ribu desa dengan jumlah rata-rata penduduk setiap desa sekitar 100 orang. Dengan jumlah tersebut desentralisasi diberikan dengan menyesuaikan kebutuhan setiap desa, sehingga jumlah besaran alokasinya tidak disamaratakan.
Hal ini berbanding terbalik dengan kondisi di Indonesia, di mana jumlah besaran alokasi dana desa hampir disamaratakan. Jumlah besaran alokasi tersebut rata-rata mencapai Rp 900 juta sampai Rp 1 miliar setiap desa.
Ketua DPR RI ke-20 sekaligus mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini juga menjelaskan Indonesia merupakan 'the biggest library for social science'. Hal tersebut diartikan berbagai kebijakan publik yang ada di Indonesia selalu mendapatkan perhatian dunia internasional. Salah satunya adalah dana desa yang telah berhasil menarik perhatian 12 negara di Asia Pasific yang ingin meniru Indonesia dalam menaikkan anggaran dana desa. Mereka menilai program ini cukup berhasil untuk mendorong perekonomian pedesaan.
"Tidak heran jika nantinya hasil penelitian disertasi Choirul Anam tentang dana desa di Indonesia bisa jadi akan mendapatkan perhatian dari dunia internasional. Sebagai catatan, Indonesia memiliki 83.381 desa/kelurahan yang tersebar di 514 kabupaten/kota (416 kabupaten dan 98 kota) di 34 provinsi. Dalam Pagu Dana Desa tahun 2022, Dana Desa ditetapkan sekitar Rp 68 triliun dan dialokasikan kepada 74.961 desa di 434 kabupaten/kota seluruh Indonesia," jelasnya.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini juga menambahkan, dalam RAPBN 2023, Presiden Joko Widodo telah berencana menaikkan anggaran dana desa menjadi Rp 71 triliun. Hal ini menegaskan komitmen Presiden Joko Widodo untuk membangun Indonesia dari pinggiran, perbatasan, dan desa.
"Secara keseluruhan, sejak pertama kali disalurkan pada tahun 2015 hingga di tahun 2022 ini, jumlah dana desa yang tersalurkan sudah mencapai sekitar Rp 400,1 triliun. Antara lain digunakan untuk membangun 227.000 Km jalan desa, 4.500 embung, 71.000 unit irigasi, 1,3 juta meter jembatan, 10.300 pasar desa, 57.200 Bumdes, 6.100 tambat perahu dan 62.500 penahan tanah. Walaupun sudah berjalan dengan baik, namun tidak ada salahnya pemerintah senantiasa melakukan evaluasi terhadap tata kelola dana desa sehingga kedepannya bisa semakin baik," tutup Bamsoet.
Untuk diketahui, Choirul Anam melakukan penelitian selama 3 tahun di sekitar 15 ribu desa. Hasil penelitiannya dinilai akan sangat bermanfaat, baik untuk melihat pemanfaatan dana desa ataupun untuk mengevaluasi pelaksanaannya agar menjadi lebih baik. Selain itu, hasil penelitiannya menunjukkan hubungan yang bagus antara dana desa dan penurunan kemiskinan.
Simak juga 'Sri Mulyani: Jumlah Desa Tertinggal RI di 2021 Sebanyak 5.333':
(akn/ega)