Koalisi Warga DKI Kembali Berdemo di Balkot, Kirim 'SP 2' untuk Anies

Koalisi Warga DKI Kembali Berdemo di Balkot, Kirim 'SP 2' untuk Anies

Tiara Aliya Azzahra - detikNews
Selasa, 23 Agu 2022 14:18 WIB
Koalisi Perjuangan Warga Jakarta (KOPAJA) berdemo di Balai Kota Jakarta, Selasa (23/8/2022).
Koalisi Perjuangan Warga Jakarta (Kopaja) berdemo di Balai Kota Jakarta, Selasa (23/8/2022) (Tiara Aliya/detikcom)
Jakarta - Koalisi Perjuangan Warga Jakarta (Kopaja) kembali berdemo di Balai Kota DKI Jakarta. Mereka melayangkan surat peringatan kedua (SP 2) mengenai 9 permasalahan krusial di Ibu Kota untuk Gubernur Anies Baswedan.

Perwakilan LBH Jakarta Jeanny Silvia menyebut pihaknya sudah terlebih dahulu menyerahkan surat peringatan pertama (SP 1) kepada Anies pada April lalu. Kendati begitu, surat tersebut tak ditindaklanjuti.

"Kami mendesak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menyelesaikan 9 masalah publik yang telah kami sampaikan dalam surat peringatan pertama namun kami melihat bahwa belum ada upaya maksimal dan iktikad baik yang maksimal untuk menyelesaikan 9 masalah publik tersebut. Padahal 9 masalah publik tersebut masalah krusial dan sangat mendesak karena berkaitan langsung dengan penikmatan standar layak bagi warga DKI Jakarta," kata Jeanny di Balai Kota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (23/8/2022).

"Berdasarkan pada hal tersebut, kami kembali memberikan Bapak Anies Baswedan selaku Gubernur DKI Jakarta surat peringatan 2 untuk mendesak Bapak untuk melaksanakan poin-poin rekomendasi sebagaimana yang kami sampaikan," sambungnya.

Adapun sembilan permasalahan antara lain buruknya kualitas udara Jakarta yang sudah melebihi baku mutu udara ambien nasional (BMUAN), sulitnya mengakses air bersih dan terlanggarnya hak atas air warga Jakarta akibat swastanisasi air Jakarta, penanganan banjir Jakarta belum mengakar pada beberapa penyebab banjir, ketidakseriusan Pemprov DKI Jakarta dalam memperluas akses terhadap bantuan hukum.

Kemudian, lemahnya perlindungan masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil di Teluk Jakarta, reklamasi yang masih terus berlanjut, hunian yang layak masih menjadi masalah krusial, penggusuran paksa masih menghantui warga Jakarta serta belum maksimalnya penanganan COVID-19 serta dampak sosialnya.

"DKI Jakarta tidak pernah menjadi kota yang humanis jika 9 masalah yang berkaitan dengan tiap-tiap pribadinya tidak diselesaikan oleh pemerintahnya sendiri. Kopaja mengingatkan dengan tegas menuntut Anies Baswedan selaku Gubernur DKI Jakarta untuk segera menjalankan rekomendasi dan menyelesaikan 9 masalah di DKI pada sisa masa jabatannya," tegasnya.

Jeanny mencontohkan masalah penanganan banjir yang dinilai belum mengakar pada penyebabnya. Dalam SP 1, Kopaja memberikan rekomendasi untuk meningkatkan efektivitas ruang terbuka hijau, menghentikan betonisasi berkedok normalisasi sungai hingga meminimalisir pembangunan yang tidak sesuai dengan daya dukung lingkungan (DDL). Kendati begitu, rekomendasi itu belum ditindaklanjuti oleh Anies ataupun Pemprov DKI.

Di samping itu, Kopaja juga mempertanyakan efektivitas rusunawa sebagai solusi penyediaan hunian layak bagi masyarakat. Pasalnya, masih ada rusunawa yang tidak layak huni, seperti misalnya Rusunawa Marunda yang terimbas polusi debu batu bara.

"Contohnya Rusunawa Marunda. Kita tahu bahwa warga yang tinggal di Rusunawa Marunda itu hidup tidak layak. Setiap hari mereka harus berperang melawan debu batu bara. Lalu kemudian kualitas air yang tidak baik. Kita bisa lihat bahwa kondisi rusunawa kita juga enggak layak huni, nggak layak buat hidup," tandasnya.

Lihat juga Video: Anies Bocorkan Gaji PNS DKI Fresh Graduate S1: Rp 12-18 Juta per Bulan

[Gambas:Video 20detik]



(aik/aik)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads