IPW Sorot Gaya Hidup Eks Karo Paminal, Ungkit Kode Etik Jauhi Hidup Mewah

IPW Sorot Gaya Hidup Eks Karo Paminal, Ungkit Kode Etik Jauhi Hidup Mewah

Matius Alfons - detikNews
Selasa, 23 Agu 2022 06:47 WIB
Sugeng Teguh Santoso
Foto: Ari Saputra
Jakarta -

Anggota Komisi III DPR Arteria Dahlan menyinggung terhadap gaya hidup perwira tinggi Polri, termasuk eks Karo Paminal Brigjen Hendra Kurniawan. Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso bicara soal perbandingan gaya hidup perwira tinggi dengan gaji yang diterima.

"Gaya hidup mewah serta hedonis para perwira tinggi memang menjadi tontonan yang sehari-hari dilihat oleh masyarakat, mereka tidak merasa risi, tidak merasa perlu hati-hati dan tenggang rasa dengan situasi sosial yang ada, padahal gaji mereka sebagai perwira tinggi sudah sangat terukur, tidak lebih dari gaji pokoknya sekitar Rp 7 juta," kata Sugeng saat dihubungi, Senin (22/8/2022).

Sugeng mengatakan para perwira tinggi Polri saat ini terkesan tidak peduli dengan kritik masyarakat. Atas dasar itu, kata dia, akhirnya timbul sorotan dari anggota Komisi III DPR terkait fenomena tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Akan tetapi memiliki kekayaan yang besar, mereka menjadi kebal, imun terhadap kritikan masyarakat. Karena itu pernyataan anggota DPR Arteria Dahlan ada benarnya. Jadi memang ini menjadi introspeksi," ucapnya.

Lebih lanjut, Sugeng juga mengingatkan kode etik di institusi Polri terkait gaya hidup. Dia menyebut ada kode etik yang mengatur agar anggota kepolisian menjauhkan diri dari sikap hidup mewah.

ADVERTISEMENT

"Dalam aturan kode etik dan disiplin sudah dicantumkan itu, menjauhkan sikap hidup mewah," ujarnya.

Simak juga video 'Ditanya soal 'Kerajaan Sambo', Ini Penjelasan Mahfud Md':

[Gambas:Video 20detik]



Simak pernyataan Arteria Dahlan di halaman berikutnya.

Arteria Singgung Gaya Hidup Eks Karo Paminal

Sebelumnya, Arteria Dahlan menyinggung gaya hidup Karopaminal Brigjen Hendra Kurniawan dalam rapat bersama Ketua Kompolnas Mahfud Md. Arteria lantas mempertanyakan pengawasan Kompolnas terkait hal itu.

Arteria awalnya mempertanyakan fungsi Kompolnas sebagai pemantauan polri. Arteria menyinggung penertiban Kompolnas terhadap Polri.

"Pemantauan fungsionalnya mana yang dilakukan Kompolnas ini, saya ke Pak Benny Mamoto juga ngomong lah, di Polri itu orang baik stres, kenapa orang bener nggak jadi bener. Orang yang antik malah dapat privilege, ini yang kita coba melakukan, menertibkan saat ini, saya percaya betul Pak Kapolri berani untuk itu," kata Arteria dalam rapat kerja Komisi III DPR bersama Kompolnas, Komnas HAM, dan LPSK, Senin (22/8).

Arteria lantas menyebut gaya hidup salah satu perwira polisi, yakni Karopaminal Brigjen Hendra Kurniawan. Arteria menyindir kehidupan Hendra yang kerap berganti mobil. Dia lantas mempertanyakan pengawasan Kompolnas.

"Sederhana, saya akhirnya bicara ke person lah, bagaimana seorang Karopaminal dengan gaya hidup seperti itu. Padahal itu adalah serambi mukanya untuk integritas Polri, Kompolnas sikapnya seperti apa selama ini, ini hanya bagian-bagian kecil, nanti saya bisa ngomongin satu-satu tapi contohlah," ujarnya.

"Ini kan kasatmata, kita nggak bisa ngomongin person akhirnya saya ngomongin person lah, set masuk, mobilnya apa, taro lagi, taro lagi. Ini udah di luar, dia seorang karo, Pak, apa yang dilakukan kompolnas, apa yang dilakukan Pak Benny Mamoto, apalagi di dalamnya ada Pak Tito," lanjut Arteria.

Halaman 2 dari 2
(maa/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads