Juru parkir berinisial W (38) kerap mengganggu warga dan bikin resah di Jl Puri Mutiara Raya, Cipete Selatan, Jakarta Selatan (Jaksel). Pria itu diduga mengalami gangguan jiwa (ODGJ) dan dievakuasi Dinas Sosial (Dinsos).
"Setelah berkoordinasi dengan pihak keluarga (Ibu Romlah sebagai kakak kandung) didampingi pihak RT setempat dan LMK, pihak keluarga ingin menyerahkan ke Dinas Sosial," kata Kasudin Dinas Sosial Kota Jakarta Selatan Bernard Tambunan kepada wartawan, Jumat (19/8/2022).
Bernard mengatakan W telah dibawa Dinsos ke Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Duren Sawit. Dia menyebut pihak keluarga W sendirilah yang menyerahkan W untuk mendapat pelayanan dari Dinsos.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk sementara yang bersangkutan dan didampingi pihak keluarga kami rujuk ke RSKD Duren Sawit terlebih dahulu untuk mendapatkan penanganan dan pelayanan medis terlebih dahulu," tuturnya.
Sementara itu, Kapolsek Cilandak Kompol Multazam mengatakan W tidak melakukan perlawanan saat diamankan tadi malam. Evakuasi itu dilakukan oleh kepolisian bersama Dinas Sosial dan Satpol PP setempat.
"Pada saat dievakuasi, yang bersangkutan tidak melakukan perlawanan dan berhasil dibawa menggunakan mobil Dinsos dan dibawa ke Duren Sawit," kata Kompol Multazam.
Lebih lanjut, dia menyebut warga merasa terganggu lantaran ulah W yang meresahkan. Dia mengatakan W kerap mengganggu warga di kawasan Jl Mutiara Raya saat kambuh.
"Yang bersangkutan dianggap sangat meresahkan warga dikarenakan apabila sedang kambuh sering berulah," ujarnya.
Lihat juga video 'Sederet Fakta soal Pria Berseragam TNI Ngamuk di Lampung':
Simak cerita warga soal jukir diduga ODGJ di halaman selanjutnya.
Kerap Ganggu Warga
Salah satu warga Ardiansyah (33) mengaku menjadi korban W. Dia mengatakan W mulanya mendorong anaknya dari motor yang dikemudikanya saat hendak pergi ke sekolah tadi pagi.
"Anak saya dijorokin, cuma hampir mau jatuh. Jadi dia (pelaku) nyamperin kita, saya kan lagi berhenti dulu, karena kan pertigaan kan, jadi saya nengok kanan-kiri dulu, tahu-tahu anak saya jatuh. Saya bilang 'kenapa sih jatuh?', 'ini aku dijorokin sama pelaku'," ujar Ardiansyah.
Dia mengatakan langsung menuju sekolah untuk mengantar anaknya dan menghiraukan pelaku. Kemudian, Ardiansyah memilih pulang melewati jalan berbeda saat bertemu dengan pelaku.
"Saya nggak mau lewat lokasi yang tadi, karena takutnya kenapa-kenapa," ujarnya.
Dia mengatakan, meski lewat jalan berbeda, dirinya justru kembali bertemu dengan pelaku. Dia menyebut pelaku menghampirinya dan menendang motor yang dikemudikannya hingga terjatuh.
"Pas menghindar, saya ditendang. Bagusnya, keadaan motor, yang di jalan sebelah kiri lagi kosong. Jadi pas saya habis kencang, saya ditendang, saya nyerosot, jatuh. Saya ngebuang motor, maksudnya daripada badan saya sama pundak kena ujung trotoar kan, sama kepala karena saya nggak pakai helm, lebih baik motor saya lepas," tuturnya.