Sahabat Mahfud Vs Sahabat DPR

Sahabat Mahfud Vs Sahabat DPR

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 17 Agu 2022 07:19 WIB
Menkopolhukam Mahfud Md.
Mahfud Md (Jauh Hari Wawan S/detikJateng)
Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md beradu pernyataan dengan Ketua Komisi III DPR RI Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul. Muncul pula Sahabat Mahfud dan Sahabat DPR, yang seolah saling membela dan menyerang pihak yang bersebelahan.

Konflik antara Mahfud dan Pacul dilatarbelakangi kasus Irjen Ferdy Sambo dan tewasnya Brigadir Yoshua Hutabarat atau Brigadir J.

Awalnya, Mahfud heran terhadap sikap diam DPR di kasus Ferdy Sambo dalam wawancara bersama Kompas TV. Menurut Mahfud, DPR tak mengeluarkan pernyataan apa pun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu Bambang Wuryanto.Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu Bambang Wuryanto. (Ari Purnomo/detikJateng)

"Misalkan saya katakan, psikopolitisnya, semua masyarakat heran, kenapa sih ini DPR kok diam? Ini kan kasus besar. Biasanya kan ada apa... paling ramai manggil-manggil. Ini nggak ada, tuh," kata Mahfud, Minggu (7/8/2022).

Bambang Pacul merespons pernyataan Mahfud dengan sindiran. Dia menyindir Mahfud dengan bicara 'menteri koordinator atau menteri komentator'.

ADVERTISEMENT

Awalnya pimpinan komisi di bidang hukum ini memastikan pihaknya akan memanggil Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo setelah masa reses selesai. Dia mengatakan isu penembakan Brigadir Yoshua, pembahasan RKUHP, hingga pembahasan anggaran akan menjadi prioritas pembahasan.

Pacul kemudian menyinggung soal pernyataan Mahfud yang menyebut DPR diam terhadap kasus kematian Brigadir Yoshua. Pacul mengatakan, DPR, terutama Komisi III, sadar posisi.

"Kalau Menko Polhukam ngomong bahwa itu DPR kok tidak ribut justru karena DPR sadar posisi. Kita malah justru bertanya apakah Menko Polhukam itu punya posisinya memang tukang komentar?" kata Pacul di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (10/8).

Sahabat DPR

Sahabat DPR muncul mengkritik Mahfud Md. Mereka meminta kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar Mahfud di-reshuffle atau diganti.

"Tidak sepantasnya ucapan DPR diam keluar dari mulut Menko Polhukam. Saya malah balik tanya, apa yang sudah dibuat Pak Mahfud terhadap kasus ini?" ujar Koordinator SDI Bintang Wahyu Saputra dalam keterangan tertulis, Kamis (11/8).

Bintang menuding Mahfud Md bertindak kontraproduktif karena selalu berkomentar soal kasus Ferdy Sambo.

"Menko Polhukam rajin menulis twit lewat akun Twitternya, termasuk kasus Brigadir J. Coba saja lihat Twitter beliau. Hampir semua persoalan di republik diresponsnya lewat Twitter," kata Bintang.

Lihat juga video 'Bambang Pacul soal Sindir Luhut 'Prime Minister': Sadar Posisi!':

[Gambas:Video 20detik]



Bintang mengklaim publik lebih suka jika Mahfud Md mengambil tindakan konkret ketimbang berkomentar. Dia kemudian mengulang sindiran dari Bambang Pacul kepada Mahfud Md sebagai menteri komentator.

"Saya jadi miris membaca tanggapan Ketua Komisi III, Bambang Pacul, yang menyebut Menko Polhukam sebagai menteri komentator saat lembaganya disebut diam pada kasus Brigadir J," kata Bintang.

Bintang meminta kinerja Mahfud Md ditinjau ulang. "Sebaiknya Presiden meninjau kembali kinerja Menko Pohukam. Kami tegaskan, Sahabat DPR meminta Presiden Jokowi me-reshuffle Mahfud Md sebagai Menko Polhukam," kata Bintang.

Mahfud Md menanggapi Sahabat DPR dengan santai. "Ya, tak apa-apa," katanya saat dihubungi, Kamis (11/8). Mahfud kembali memberi jawaban serupa ketika dimintai tanggapan lebih lanjut.

Sahabat Mahfud Md

Muncul orang yang mengatasnamakan Sahabat Mahfud. Dia menyerang Bambang Pacul dengan cara melapor ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR.

Dilihat detikcom, Senin (15/8/2022), pelaporan itu diterima MKD DPR. Pada poin pokok pengaduan tertulis pengaduan itu terkait penyataan teradu yang menyebutkan Bapak Menko Polhukam sebagai 'Menteri Komentator'.

Pelapor, Ferry Harahap, menyayangkan pernyataan Bambang Pacul. Menurutnya, sesama pejabat negara selayaknya saling mendinginkan suasana dengan memberi pernyataan yang menyejukkan khalayak.

"Kita sangat menyayangkan pernyataan dari Ketua Komisi III, Bapak Bambang Wuryanto, ini karena selayaknya sesama pejabat negara saling mendinginkan suasana dengan memberi pernyataan yang menyejukkan kita semua," kata Ferry dalam keterangan tertulis, Senin (15/8).

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Ferry menyesalkan pernyataan Bambang Pacul tersebut. Menurut Ferry, pernyataan Mahfud Md membuat kasus Ferdy Sambo menjadi jelas.

"Kami sangat menyesali kalimat tersebut, karena rakyat Indonesia banyak mendapatkan informasi dari Menko Polhukam melalui media, sehingga kita tahu apa yang terjadi sekaligus bentuk pengawasan dan koordinasi beliau terhadap kasus meninggalnya Brigadir J yang juga menjadi perintah Presiden untuk mengusut tuntas," tambahnya.

Ferry menekankan pihaknya tak turut campur pada ranah kasus yang sedang disorot. Dia kembali menegaskan bahwa pihaknya menyayangkan ucapan Bambang Pacul tersebut.

"Kami tidak masuk dalam ranah kasus yang saat ini sedang disorot rakyat Indonesia ini. Kami hanya menyayangkan ucapan beliau yang harusnya menjadi penyejuk bagi masyarakat," ujar Ferry.

Halaman 3 dari 3
(aik/aik)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads