Sidang tahunan MPR, DPR, dan DPD bakal digelar besok, 16 Agustus 2022. Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menyatakan dalam rapat tahunan bersama DPR dan DPD tersebut akan ada dua hal yang dibahas, yaitu urgensi PPHN dan Strategi Indonesia dalam menghadapi ancaman global.
"Hal-hal atau isu yang besok akan kami sampaikan antara lain tentang laporan urgensinya kita atau bangsa ini memiliki Pokok-Pokok Haluan Negara (PPHN). Kemudian yang kedua kami MPR menyoroti pentingnya waspada dampak dari krisis global," ujar Bamsoet dalam konferensi pers persiapan Sidang Tahunan MPR, Senin (15/8/2022).
Menyoroti akan urgensi PPHN, Bamsoet menyatakan rapat gabungan telah menyetujui dan sepakat akan membentuk panitia Ad Hoc yang diputuskan dalam Sidang Paripurna MPR awal september. Nantinya, Panitia Ad Hoc akan bertugas untuk menyusun substansi dari PPHN dan mencari dasar hukumnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia juga menyebutkan akan pentingnya kehadiran PPHN. Ia menyatakan PPHN penting untuk menjaga keberlangsungan berbagai program pemerintah saat pergantian pemimpin yang baru baik dari level bupati sampai presiden agar tetap terlaksana dan tidak mengalami stagnasi atau kemunduran.
"Kebutuhan inilah kalo istilahnya Bu Mega, jangan lagi negara atau bangsa kita seperti menari poco-poco, maju dua langkah mundur selangkah, maju tiga langkah mundur dua langkah, gak maju-maju" kata Bamsoet.
Bamsoet juga mengajak setiap lapisan masyarakat berpikir agar jangan ada uang yang dikeluarkan rakyat untuk suatu program akhirnya tidak berjalan karena pergantian pemimpin. Karena itu, penting untuk setiap lapisan masyarakat menyetujui dan memahami akan hadirnya PPHN.
"Jangan sampai ada satu sen pun anggaran yang dikutip dari rakyat melalui pajak kemudian menjadi sia-sia, dengan program yang mangkrak karena pergantian pemimpin baik di daerah atau secara nasional," tegasnya.
Selain urgensi PPHN, Bamsoet menyatakan sidang besok akan menyoroti kewaspadaan Indonesia dalam menghadapi ancaman global pasca pandemi COVID-19. Terlebih, kondisi tersebut ditambah dengan adanya ketegangan Rusia dan Ukraina, persaingan dagang Amerika dan China, dan potensi ketegangan baru di antara Taiwan dengan China yang berpengaruh pada pergeseran pembangunan ekonomi Indonesia.
"Yang perlu kita antisipasi adalah bagaimana kekuatan APBN kita untuk menopang semua akibat daripada ekonomi global ini. Ini yang akan besok kita sampaikan, walaupun dari sisi ketahanan ekonomi Indonesia termasuk negara yang kecil beresiko inflasi atau dampak dari ekonomi global," ucapnya.
Kendati demikian, Bamsoet mengatakan hal ini harus diwaspadai mengingat IMF dan Bank Dunia sudah mengingatkan ada 66 negara yang akan mengalami kebangkrutan. Langkah yang harus dilakukan Indonesia adalah bisa membaca sinyal ini dan berupaya untuk mengatasinya.
Sebagai informasi, Sidang Tahunan MPR RI akan digelar besok dan dimulai pada jam 09.30 pagi dengan rangkaian, pembukaan, pengantar sidang Ketua MPR dan Ketua DPR, dilanjutkan dengan mendengarkan pidato tahunan dalam rangka kemerdekaan yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo. Selanjutnya, acara akan dilanjutkan dengan rapat paripurna membahas keuangan DPR dan Presiden Indonesia.
Turut hadir dalam konferensi pers tersebut pimpinan MPR yang lain yaitu, Ahmad Basarah, Arsul Sani, Sjarifuddin Sarah, dan Sekretaris Jenderal Ma'ruf Cahyono.
Simak Video 'Menakar Pertahanan Ekonomi RI Melawan Dunia':