Sejumlah rumah dinas (rumdin) lurah di Jakarta Pusat dijadikan gudang penyimpanan barang bekas. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan barang-barang yang diletakkan di dalam rumah dinas lurah itu merupakan inventaris milik kelurahan.
"Memang ada rumah dinas yang seharusnya diisi oleh lurah. Mungkin karena satu dua hal, di antaranya lurah sudah ada tempat tinggal lain. Jadi rumah dinas itu tidak difungsikan sebagai tempat tinggal. Tapi difungsikan untuk sementara menyimpan barang-barang yang ada inventarisnya. Memang inventaris yang ada milik kelurahan itu ya tugas kelurahan," kata Riza saat ditemui di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Senin (15/8/2022).
Riza memandang sudah menjadi tugas pemerintah daerah melakukan inventarisasi atau pendataan barang miliknya. Hal inilah yang menjadi alasan rumdin tersebut difungsikan untuk penyimpanan barang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau milik Pemprov ya tugas Pemprov. Harus dijaga, dirawat dipastikan dalam kondisi baik. Dan harus didata, tidak boleh hilang. Itulah sebabnya makanya rumah dinas yang kosong itu dimanfaatkan," ujarnya.
Kendati begitu, Riza mengakui rumdin dimanfaatkan tidak sesuai peruntukan sebagai rumah tinggal. Atas kejadian ini, pihaknya bakal melakukan evaluasi secara menyeluruh.
Nantinya, pihaknya bakal mengkaji dari segi penggunaan maupun pemanfaatan.
"Ke depan akan dilakukan evaluasi. Kita akan fungsikan rumah dinas tersebut sesuai dengan peruntukannya. Karena peruntukan rumah dinas lurah ya bukan untuk menyimpan barang-barang bekas," pungkasnya.
Rumah Dinas Lurah di Jakpus Jadi Gudang
Sebagaimana diketahui, sejumlah rumah dinas untuk lurah di Jakarta Pusat (Jakpus) berubah fungsi menjadi gudang untuk barang bekas. Ada juga rumah dinas lurah yang tidak ditempati.
Lihat juga video 'Gorden Rp 90 Juta untuk Rumah Dinas Anggota DPR':
Selengkapnya halaman selanjutnya.
Salah satu penghuni di rumah dinas Kelurahan Kramat, Johar Baru, Jakpus, Roisah (45), mengaku sudah menempati rumah dinas tersebut selama lima tahun.
Dia tinggal bersama suami, yang bekerja sebagai petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU), untuk menjaga barang-barang yang ada di dalam rumah dinas.
"Di dalam banyak barang bekas, seperti AC, lemari besi. Saya dan suami disuruh menjaga rumah ini," kata Roisah seperti dilansir Antara, Jumat (12/8/2022).
Roisah mengaku lurah lebih memilih tinggal di rumah pribadi dibanding di rumah dinas. Rumah dinas di Kelurahan Kramat itu terlihat dipenuhi barang-barang tidak terpakai, bahkan bangkai motor juga terparkir di halaman depan.
Di tempat terpisah, salah satu warga berinisial RZ mengaku rumah dinas di Kelurahan Cempaka Putih Barat dan Tanah Tinggi tidak pernah ditempati lurah.
Sementara itu, keadaan rumah dinas Lurah Kebon Melati, Tanah Abang, juga menjadi lahan parkir motor bak sampah roda tiga di halaman depan.