Amarah Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka belum tuntas terkait adanya anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) memukul seorang sopir truk di Solo. Kini Gibran melarang oknum Paspampres itu menemui korban.
Gibran mengatakan bertanggung jawab untuk melindungi warganya. Dia juga meminta oknum Paspampres itu tidak mendatangi korban karena khawatir korban malah merasa terintimidasi.
"Tanggung jawab saya melindungi warga saya yang dipukul. Jangan didatangi (korban). Saya takut bapaknya terintimidasi," ujar Gibran, dilansir dari Antara, Sabtu (13/8/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak hanya itu, Gibran menilai kasus ini belum selesai dengan permintaan maaf dari oknum Paspampres yang memukul warga. Dia mengaku tak terima warganya dipukul, apalagi oknum Paspampres itu sedang tidak mengawal siapa pun.
"Ya kalau bagi saya, ini belum selesai. Mereka minta maaf karena beritanya viral. Kalau nggak viral, nggak mungkin minta maaf. Saya nggak terima warga saya digituin, dia nggak salah kok. Dia juga nggak lagi mengawal siapa-siapa kok," tuturnya.
Gibran Tarik Masker Paspampres
Sikap geramnya Gibran juga sebelumnya menjadi sorotan. Gibran sampai menarik masker Paspampres bernama Hari Misbah saat sedang menyampaikan permohonan maaf di hadapan awak media.
Awalnya, Misbah memulai bicara dengan masih mengenakan masker. Kemudian Gibran mendekat dan melepas masker Misbah sampai talinya putus. Gibran kemudian mundur ke belakang Paspampres dengan raut muka marah. Dia terlihat bersedekap sambil melihat Paspampres yang sedang memberi penjelasan.
"Saya mengakui saya salah. Saya minta maaf atas kesalahan saya dan tidak akan mengulangi kesalahan saya," kata Misbah saat dijumpai di Balai Kota Solo, seperti dilansir detikJateng, Jumat (12/8).
Simak halaman selanjutnya
Permintaan Maaf
Selain mengaku salah, anggota Paspampres bernama Hari Misbah itu juga menyampaikan permintaan maaf terhadap keluarga korban.
"Saya minta maaf kepada bapak yang saya pukul dan keluarganya. Mungkin saya sudah menyakiti hati dan keluarganya. Kepada keluarga Solo, saya minta maaf," katanya.
Hari mengatakan merasa kendaraan yang ditumpangi oleh warga Solo tersebut menghambat perjalanannya. Dia mengaku sedang tidak mengawal siapa pun saat itu.
"Posisi (lampu menyala) merah, kami masih maksain maju. Dari depan mobil sudah ditutup (oleh truk yang dikendarai korban)," ucapnya.
Paspampres Buka Suara
Paspampres juga telah meminta maaf kepada Gibran Rakabuming Raka. Permintaan maaf disampaikan atas insiden anggotanya bernama Hari Misbah memukul sopir truk saat berada di Solo.
"Kami minta maaf kepada Pak Wali Kota, karena prajurit kami telah menyakiti warganya," demikian keterangan dari Paspampres kepada wartawan, Jumat (12/8).
Anggota Paspampres yang melakukan pemukulan itu sudah melakukan mediasi dengan korban. Masalah saat ini disebut sudah selesai.
"Kami sudah meminta maaf karena memang anggota kami salah. Dan sudah kami selesaikan secara kekeluargaan. Alhamdulillah, sudah selesai dan sudah clear," lanjut keterangan dari Paspampres.