Percakapan Terakhir Ferdy Sambo dan Bawahan Diungkap Istri Brigjen Hendra

Percakapan Terakhir Ferdy Sambo dan Bawahan Diungkap Istri Brigjen Hendra

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 13 Agu 2022 07:10 WIB
Brigjen Hendra Kurniawan dan istri, Seali Syah.
Brigjen Hendra Kurniawan dan istri, Seali Syah. (Foto: dok. Mrs. Seali HK)
Jakarta -

Kasus penembakan Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J yang direkayasa oleh Irjen Ferdy Sambo menyeret sejumlah personel Polri. Sejumlah anak buahnya di Divisi Porpam Polri mulai dari perwira tinggi hingga bintara ikut terseret setelah skenario pembunuhan yang dibuat oleh mantan Kadiv Propam Polri ini.

Kenyataan ini membuat Seali Syah, istri Brigjen Hendra Kurniawan mengungkapkan kekecewaannya kepada Irjen Ferdy Sambo. Betapa tidak, karier suaminya yang dibangun sekian lama ikut hancur gara-gara kasus ini, padahal Brigjen Hendra Kurniawan tidak tahu yang sesungguhnya terjadi.

Dalam wawancara eksklusif dengan detikcom, Kamis (11/8/2022), Seali Syah mengungkapkan sejumlah hal. Salah satunya komunikasi terakhir antara Irjen Ferdy Sambo dengan Brigjen Hendra Kurniawan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Brigjen Hendra Kurniawan adalah mantan Karopaminal Divisi Propam Polri di bawah pimpinan Irjen Ferdy Sambo saat itu. Percakapan terakhir itu terjadi setelah Brigjen Hendra dinonaktifkan sebagai Karo Paminal Divisi Propam Polri.

"Kayak, 'Ndra cuma elo orang yang gue percaya, demi Tuhan' gitu kan," ujar Seali secara eksklusif kepada detikcom, Kamis (11/8/2022).

ADVERTISEMENT

Brigjen Hendra Tak Tahu Rekayasa Ferdy Sambo

Pada saat itu, Hendra Kurniawan belum mengetahui Ferdy Sambo membuat skenario soal kematian Brigadir J ini. Sebagai bawahan, Hendra pun hanya memberikan semangat saja kepada Irjen Ferdy Sambo kala itu.

"Habis itu suami bilang, 'Ya udah-lah, Bang, ya kita kuat-kuat diri aja' dia bilang gitu," katanya.

Menurut Seali Syah, suaminya juga tidak tahu permasalahan apa yang sebenarnya terjadi ketika terjadi penembakan itu. Yang diketahui Hendra Kurniawan selama ini adalah versi Ferdy Sambo bahwa Brigadir J telah melecehkan Putri Candrawathi, istri Ferdy Sambo. Tetapi, belakangan, ternyata Ferdy Sambo merekayasa sehingga seolah-olah terjadi baku tembak.

"Ya udah beliau (Ferdy Sambo) cuma bilang, 'Masalahnya ini bini gue, Bro, gue kepikiran harga diri sebagai suami, sebagai kepala rumah tangga' gitu," tuturnya.


Baca di halaman selanjutnya: cerita Brigjen Hendra Kurniawan ke TKP setelah kejadian penembakan

Lihat Video: Jejak Dugaan Pelecehan ke Istri Sambo yang Akhirnya Disetop

[Gambas:Video 20detik]



Cerita Brigjen Hendra ke Rumah Dinas Ferdy Sambo

Seali Syah mengungkapkan suaminya memang dihubungi Ferdy Sambo pada hari kejadian, Jumat (8/7). Hendra Kurniawan diminta datang ke rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan, dan baru tiba satu setengah jam lebih atau sekitar pukul 19.00 WIB.

Menurut penuturan ajudan Hendra yang disampaikan ke Seali Syah, suaminya tak langsung masuk ke dalam TKP saat itu. Hendra Kurniawan berbincang dengan Ferdy Sambo di garasi.

Hendra kemudian mendengar cerita Ferdy Sambo menurut versinya saat itu. Namun ternyata Ferdy Sambo menutupi kebenaran yang sesungguhnya.

"Karena suami juga nyampe TKP itu kan 1,5 jam lebih setelahnya kan. Jadi yang suami ceritain ke aku, 'Iya, Mah, Mbak Putri (istri Ferdy Sambo) lagi tidur, mereka kan biasa tuh setiap habis pulang dari luar kota, mereka PCR dulu, ya biasalah mereka ke rumah singgah nggak langsung ke Saguling, gitu," Seali menuturkan kembali perkataan suaminya.

"'Terus habis itu Mbak Putri mungkin capek habis perjalanan mungkin tidur di bawah', dibilang gitu, 'terus ya begitulah terjadi tragedi yang Brigadir J masuk ke dalam kamar (melakukan dugaan pelecehan), nyekek, terus nodong senjata terus Ibu teriak'," Seali kembali menuturkan ucapan Brigjen Hendra.


Baca di halaman selanjutnya: Seali Syah sebut Ferdy Sambo 'ngeprank'

Seali Syah Sebut Ferdy Sambo 'Ngeprank'


Istri Brigjen Hendra Kurniawan, Seali Syah, mencurahkan isi hatinya di media sosial terkait kasus Irjen Ferdy Sambo yang turut menyeret suaminya. Seali Syah mengungkapkan kekecewannya kepada Ferdy Sambo yang disebutnya telah membuat skenario hingga seluruh masyarakat kena 'prank'.

"Ketika ada urusan 'rumah tangga' kemudian ada korban jiwa..dibuatlah sebuah SKENARIO peran yang hanya orang2 dalam rumah itu yang tahu. Ketika penyidik datang, para aktor di dalam rumah tersebut menjalankan SKENARIO dengan sangat lancar..bukan hanya institusi, tapi seluruh rakyat Indonesia kena 'PRANK'," ujar Seali Syah saat dihubungi detikcom. Hal yang sama juga disampaikan Seali dalam postingan Instagram Storiesnya, Kamis (11/8/2020).

Dalam perbincangan dengan detikcom, Seali Syah mengungkapkan bahwa curhat itu adalah sebuah bentuk protes dirinya yang mewakili ibu-ibu Bhayangkari yang 'ditinggal' suaminya karena harus terseret ke dalam pusara kasus Irjen Sambo.

Seali mengungkapkan bahwa suaminya, Hendra Kurniawan, betul-betul korban 'prank' atas skenario Irjen Sambo. Akpol '95 itu tidak mengetahui yang sebenarnya terjadi di rumah Irjen Ferdy Sambo.

"Suami saya selama ini kan hanya menangani kode etiknya, tidak ke materi penyelidikan atau penyidikan. Namun karena yang terduga pelaku ini sesama polisi, Bapak itu kan hanya bertugas memeriksa si polisi yang melakukan penembakan ini Bharada E dan itu pun dia baru nerima berkas dari Provos," ujar Seali.

Seali menjelaskan suaminya memang datang ke lokasi kejadian di rumah Irjen Sambo, 2 jam lebih setelah kejadian pada Jumat (8/7). Mantan Karopaminal Propam Polri ini tiba-tiba ditelepon Ferdy Sambo dan diminta datang ke lokasi.

"Iya ditelepon langsung (oleh Ferdy Sambo). Cuma pada saat itu suamiku posisinya ada di daerah Pantai Indah Kapuk. Pokoknya hari Jumat itu sekitar jam 18.00 WIB atau 19.00 WIB aku lupa, suami aku nelpon, dia bilang 'Mah, Ayah balik ke arah selatan', 'lho kenapa?' 'ada tembak-tembakan di rumah Pak Kadiv, ayah ditelpon' gitu aja," jelas Seali.

Setiba di TKP, kata Seali, suaminya itu langsung berbincang dengan Irjen Ferdy Sambo di garasi dan tak langsung masuk ke rumah.

"Masuk ke dalam pun udah kayak posisi mau diberes-beresin semuanya," katanya.

Seali Syah mengatakan dirinya juga sempat menghubungi salah satu penyidik Polres Metro Jakarta Selatan untuk mengetahui kejadian yang sebenarnya.

"Iya sama ceritanya salah satu penyidik 'Izin Mba, saya sampai ke TKP, mereka memperagakan orang-orang di rumah itu kejadiannya seperti apa, terus ya udah 'saya melakukan olah TKP', dinomor-nomorinlah seperti biasa ada Inafis foto dokumen semuanya. Kok nggak ada police line ya Bang? (Seali bertanya ke penyidik), soalnya kasusnya kan penembakan. Terus jawaban dia 'Ya Mba kita kan cuma melati dua kalau diperintah bintang dua untung copot police line-nya kita bisa bikin apa', gitu," beber Seali.

Halaman 2 dari 3
(mea/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads