Polisi menangkap 4 pelaku pembunuhan terhadap Ahmad Nurcholys (36), atlet tinju sekaligus Bendahara Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), di Kabupaten Koyang Utara (KKU), Kalimantan Barat. Polisi menyebut pembunuhan itu dilatarbelakangi utang-piutang.
"Motif yang disampaikan para pelaku, hasil penyelidikan berawal dari korban menagih utang kepada salah satu tersangka. Kemudian tersangka mengiming-imingi supaya korban datang ke Jakarta dengan iming-iming membuat uang palsu," ungkap Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin dalam jumpa pers di Mapolres Bogor, Jl Tegar Beriman, Kabupaten Bogor, Kamis (11/8/2022).
"Utangnya sebesar 300 juta. Tersangka AK yang punya utang Rp 300 juta kepada korban," tambah Iman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Korban yang tergiur iming-iming tersangka kemudian terbang ke Jakarta untuk menagih utang kepada tersangka AK. Namun setiba di Jakarta, tersangka AK malah mengajak korban mencetak uang palsu di kawasan Sukamakmur, Kabupaten Bogor.
Korban Diduga Selewengkan Dana KONI
Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Siswo Tarigan menjelaskan korban bernama Ahmad Nurcholys sebenarnya sedang menghadapi masalah keuangan. Nurcholys, yang menjabat bendahara KONI, telah menggunakan uang milik KONI sebesar Rp 600 juta untuk kepentingan pribadi dan akan ada audit keuangan dalam waktu dekat.
"Korban sendiri kan diketahui itu sebagai bendahara KONI di salah satu kabupaten di Kalbar, yang bersangkutan itu sempat menggunakan dana sebesar 600 juta, dana KONI untuk kepentingan pribadi, dan dalam waktu dekat akan dilaksanakan audit, akhirnya korban berangkat ke Bogor untuk menagih utang kepada pelaku," beber Siswo.
"Karena seingat korban, pelaku AK yang jadi otak pembunuhan ini memiliki utang 300 juta kepada korban. Jadi sejak 12 Juli korban sudah berada di Bogor untuk menagih utang," sambungnya.
Bukannya mendapat uang, Ahmad Nurcholys malah ditawari membuat uang palsu di Sukamakmur, Kabupaten Bogor. Karena butuh uang dengan cepat, Ahmad Nurcholys menerima tawaran itu. Ia bahkan bersedia ditutup matanya karena dianggap orang baru dan tidak boleh hafal trek menuju percetakan uang palsu. Ia juga bersedia diikat tangannya.
Namun ternyata, membuat uang palsu hanya jadi siasat pelaku untuk melancarkan aksinya. Setiba di Sukamakmur, keempat pelaku menghabisi nyawa atlet petinju itu di dalam mobil.
"Salah satu pelaku inisial AK yang duduk di kursi baris belakang, memiting leher korban, tersangka D membekap mulut korban dengan jaket sampai korban mati lemas. Untuk pastikan korban sudah meninggal, kemudian tersangka AK memerintahkan kepada tersangka RH untuk menjerat leher korban menggunakan tali ripet atau tali ties," ungkap Siswo.
"Selanjutnya korban dibuang tersangka AK, RH dan D di jembatan Desa Sukamakmur," tambahnya.
Baca di halaman selanjutnya: otak pembunuhan adalah tersangka AK yang merupakan oknum TNI
Simak juga 'Heboh Kades di Bogor Sawer Biduan Pakai Uang Segepok':
Oknum TNI Otaki Pembunuhan Korban
Polisi mengungkapkan pembunuhan Bendahara KONI Kabupaten Koyang Utara (KKU), Kalimantan Barat, Ahmad Nurcholys (36), diotaki oleh oknum TNI. Saat ini, tersangka berinisial AK itu ditangani oleh pihak POM TNI.
"Salah satu pelaku itu salah satunya oknum TNI, yang otak pelaku atau AK itu. Makanya kita kemarin bekerja sama dengan Satuan POM TNI AU Lanud Atang Sanjaya untuk melakukan penangkapan terhadap satu pelaku tersebut (AK)," ungkap Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Siswo DC Tarigan kepada wartawan di Mapolres Bogor, Kamis (11/8/2022).
Siswo menyebut AK merupakan TNI yang berdinas di Kalimantan Barat. Keberadaannya di Bogor, kata Siswo, karena sedang mengikuti pendidikan. Saat ini, AK ditahan dan kasusnya ditangani POM AU.
"Yang bersangkutan itu sebenarnya berdinas di Kalimantan Barat, keberadaan yang bersangkutan di sini sedang berstatus sebagai peserta didik, tetapi secara organik dia (dinas) di Kalimantan Barat. Pangkatnya lupa," papar Siswo.
"Sekarang ditahan di Lanud (Atang Sanjaya). Sekarang ditangani oleh POM AU, itu untuk yang inisial AK usia 33 tahun," tambahnya.
Tersangka AK, kata Siswo, merupakan pelaku utama yang berperan sebagai otak pembunuhan. Tersangka AK dan korban AH memiliki hubungan dekat karena sesama petinju.
"Jadi tersangka utama yang berperan sebagai otak pembunuhan itu, sama-sama ber-KTP Kalimantan Barat. Kemudian juga kenal baik, kebetulan korban dan pelaku utama (AK) ini sama-sama berkecimpung di dunia tinju. Dia (AK) atlet tinju di lokal Kalimantan Barat," terang Siswo.
AK bersama 3 tersangka lainnya membunuh AH di kawasan Sukamakmur Kabupaten Bogor pada Sabtu (30/7/2022) lalu. Sekitar pukul 03.00 WIB, AH dieksekusi para tersangka di dalam mobil.