Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy menilai saat ini Indonesia dalam fase endemi atau telah turun dari fase pandemi. Anggota Komisi IX DPR Fraksi PDIP Rahmad Handoyo mengingatkan Muhadjir untuk berhati-hati menggunakan diksi endemi.
"Hati-hati menggunakan diksi endemi. Meskipun faktanya memang sudah banyak yang sudah bisa dikendalikan tapi takutnya (masyarakat) salah kaprah," ujar Rahmad kepada wartawan, Rabu (10/8/2022).
Menurut Rahmad penyebutan endemi bukan lah merupakan target Indonesia. Rahmad mengingatkan fase endemi masih masih berbahaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ingat lho endemi itu masih berbahaya dan berisiko. Dikatakan endemi itu kan karena angka reproduksinya satu atau di bawah satu artinya seseorang yang positif itu bisa jadi tidak menularkan, bisa juga menularkan," lanjut Rahmad.
![]() |
Meski begitu, Rahmad tidak tertarik membahas seputar diksi endemi. Rahmad menambahkan pandemi ini sifatnya global. Artinya jika kasus Corona di suatu negara meningkat, maka bisa saja di negara lain juga terkena imbasnya.
"Saya khawatir mengganggu psikologis masyarakat. Seolah-olah perubahan pandemi menjadi endemi itu sehingga masyarakat menjadi sedikit atau lalai menjaga protokol kesehatan. Covid (dinilai) sudah tidak berbahaya dan itu yang mesti kita hindarkan," jelas Rahmad.
Menko PMK Sebut Endemi
Kasus COVID-19 masih terus meningkat dari hari ke hari dan diperkirakan belum mencapai puncak. Namun Muhadjir Effendi menilai saat ini Indonesia masuk ke fase endemi.
Baca juga: PTM Harus Aman untuk Anak |
"Secara de facto kita sudah endemi sebetulnya, hanya declare-nya saja. Sekarang untuk status endemi sangat ditentukan oleh WHO, bukan kita yang berhak menentukan," kata Muhadjir, seperti dilansir detikJateng, Rabu (10/8/2022).
Menurutnya, situasi saat ini cukup terkendali, antara lain dilihat dari angka keterisian tempat tidur isolasi di rumah sakit yang masih rendah.
Simak juga video 'Luhut Sarankan Jokowi Agar RI Tak Buru-buru Masuk Endemi Covid-19':