'Drama' Rumah Ditembok Tetangga, Mursideh Pilih Pindah

'Drama' Rumah Ditembok Tetangga, Mursideh Pilih Pindah

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 10 Agu 2022 20:08 WIB
Jalan yang ditempuh keluarga Mursideh untuk masuk rumah, gara-gara jalan yang lumrah kini ditembok oleh tetangganya. 4 Agustus 2022. (Mulia Budi/detikcom)
Jalan yang ditempuh keluarga Mursideh untuk masuk rumah, gara-gara jalan yang lumrah kini ditembok oleh tetangganya. 4 Agustus 2022. (Mulia Budi/detikcom)
Jakarta -

Perkara akses rumah warga yang ditembok oleh tetangga di Pulogadung, Jakarta Timur (Jaktim), berujung pindah rumah. Keluarga Mursideh, pemilik rumah yang aksesnya ditutup tetangga, pindah usai tak tercapainya kesepakatan untuk membongkar tembok dengan tetangganya.

Awal mula perkara ini yakni ketika akses jalan rumah Mursideh (58) ditembok oleh tetangganya, yaitu Widya (46), selaku pemilik tanah jalanan gang di depan rumah tersebut. Widya mengaku memiliki legalitas surat kepemilikan lahan tersebut.

Mediasi sudah dilakukan enam kali. Dalam mediasi itu dihadiri pihak Kepolisian, Babinsa, Satpol PP, dan Camat Pulogadung yaitu Syafrudin Chandra. Widya dan keluarga Mursideh juga hadir dalam mediasi tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam mediasi itu, anak Mursideh dan Asep yang bernama Firmansyah (34) menyampaikan permintaan maaf mewakili keluarganya kepada Widya. Permohonan maaf itu disampaikan dalam mediasi yang digelar di Kantor Kecamatan Pulogadung.

"Dan yang sangat mengejutkan itu dari pihaknya Pak Asep, Firman langsung menyampaikan, 'Saya atas nama keluarga menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga Widya apabila ada perbuatan kami yang sangat menyakitkan atau menyalahi, menyinggung perasaan, dan kami mohon bisa dimaafkan' seperti itu," kata Camat Pulogadung, Syafrudin Chandra, di Kantor Kecamatan Pulogadung, Jl Raya Bekasi, Jakarta Timur.

ADVERTISEMENT

Mediasi itu rupanya tak berujung 'damai'. Keluarga Mursideh memilih pindah karena tak ada kesepakatan dengan keluarga Widya. Mursideh rencananya pindah ke kawasan Cipinang Sodong, Kelurahan Cipinang.

Camat Pulogadung Syafrudin Chandara mengatakan keluarga Mursideh akan pindah dari Kelurahan Pisangan Timur. "Rencananya pindah tanggal 14 Agustus 2022," kata Syafrudin, seperti dilansir Antara, Rabu (10/8/2022).

Putri Mursideh, Anisa (40), menyampaikan rencana pindah dari rumah di Pisangan Timur. Menurutnya, Mursideh dan keluarga ingin mendapat ketenangan.

"Keluarga kami pindah demi kebaikan bersama dan demi kenyamanan orang tua saya, kasihan beliau sudah tua," kata Anisa saat dimintai konfirmasi detikcom.

Simak Video 'Terkuak Alasan Pemilik Lahan Tembok Akses Jalan Rumah di Pulogadung':

[Gambas:Video 20detik]



Anisa mengatakan yang akan pindah rumah ialah orang tuanya bersama sang adik dan adik ipar, yaitu Firmansyah dan Tri. Sementara Anisa akan tetap tinggal di rumah kontrakannya yang tak jauh dari kediaman Mursideh yang ditembok tersebut.

"Yang pindah ibu, bapak, dan adik saya, sedangkan saya nggak pindah. Saya insyaallah masih tetap ngontrak di sini," ujarnya.

Syafrudin sebelumnya juga pernah mengungkap keinginan keluarga Mursideh untuk pindah rumah. Keinginan itu disampaikan suami Mursideh, Asep (62), dalam mediasi ke-6.

Widya sempat menyampaikan akan membongkar tembok itu saat ada warga baru yang menempati rumah Mursideh. Tembok itu terbangun karena hubungan yang kurang baik di antara dua keluarga.

"Sebenarnya kami kan dari dulu juga selalu keterbukaan ya, pembatas tidak mau berbagi lagi manfaat. Ini kan karena interaksi yang berjalan tidak baik dengan keluarga Asep. Otomatis, ketika orangnya berganti, pastinya perlakuannya tidak sama, pasti akan biasa lagi kami, seperti itu, karena kan orang baru, harapan baru, seperti itu. Pasti (dibongkar)," kata Widya saat ditemui di rumahnya, Jl Gading Raya, Gang 8, RT 11 RW 10, Pulogadung, Jakarta Timur, Jumat (5/8).

Halaman 2 dari 2
(idn/lir)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads