Kebijakan penjenamaan nama 31 RSUD menjadi Rumah Sehat untuk Jakarta yang dilakukan Gubernur Anies Baswedan menuai kritik. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria memandang perbedaan pendapat tak perlu dipermasalahkan.
"Nggak apa-apa. Itu kan kalau ada perbedaan persepsi, perbedaan pendapat, itu tidak perlu dipermasalahkan atau diributkan. Justru itu memperkaya kita semua, masing-masing supaya lebih baik lagi, masing-masing pendapat tentu punya tujuan dan maksud yang baik," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria kepada wartawan, Rabu (10/8/2022).
Riza menyampaikan branding rumah sehat bertujuan membangun mindset baru untuk masyarakat. Selama ini fungsi rumah sakit lebih dikenal untuk mengobati orang sakit. Riza juga menyebut kebijakan tersebut telah lama dirumuskan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selama ini kita lebih pada pengobatan atau kuratif, rehablitatif. Sekarang itu harus promotif dan preventif. Itu yang kita utamakan," ujarnya.
"Jadi maksudnya kita ingin membangun suatu mindset baru, dateng ke rumah sehat bagi yang sehat dan bagi yang sakit bisa segera sehat," sambungnya.
Kendati begitu, Riza juga mempersilakan jika masyarakat memilih menyebut rumah sakit ketimbang rumah sehat. Yang terpenting, kata dia, keduanya memiliki niat baik bagi masyarakat.
"Bagi yang berpendapat tetap rumah sakit namanya, bagi yang mau rumah sehat namanya, itu semua satu hal yang saya kira positif untuk terus kita gali, kita diskusikan, kita bahas apa tujuannya. Yang penting semuanya punya niat baik," jelasnya.
Sebagaimana diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengubah nama 31 RSUD menjadi Rumah Sehat untuk Jakarta. Kebijakan penjenamaan Anies ini lalu menuai pro-kontra.
Selain perubahan nama, Anies menyeragamkan logo di 31 RSUD tersebut. Anies mengatakan penjenamaan dilakukan agar rumah sakit tidak lagi sebagai tempat orang sakit.
"Jadi rumah sehat ini dirancang untuk benar-benar membuat kita berorientasi pada hidup yang sehat, bukan sekadar berorientasi untuk sembuh dari sakit," kata Anies, Rabu (3/8/2022).
"Selama ini rumah sakit kita, berorientasi pada kuratif dan rehabilitatif sehingga datang ke rumah sakit untuk sembuh, untuk sembuh itu harus sakit dulu sehingga tempat ini menjadi tempat orang sakit," tambahnya.
Pencanangan branding RSUD menjadi Rumah Sehat untuk Jakarta ini digelar di RSUD Cengkareng dan dilakukan secara serentak untuk lima wilayah kota Jakarta dan Kabupaten Kepulauan Seribu.
Anies mengatakan pandemi COVID-19 membuatnya belajar pentingnya menjaga kesehatan. Karena itu, dia ingin agar rumah sakit di Jakarta juga berperan dalam aspek preventif atau pencegahan.
Simak video 'Pemprov DKI Ubah Nama Rumah Sakit Jadi 'Rumah Sehat untuk Jakarta'':