Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) bersama Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Palu menggelar festival kebangsaan di Taman Gor Palu, Senin (8/8). Acara ini digelar dalam rangka membumikan Pancasila sekaligus memperingati bulan Pancasila dan menyemarakkan HUT RI ke-77.
Festival ini menghadirkan berbagai rangkaian seperti workshop video musik kebangsaan, bedah karya musik kebangsaan, lomba video pendek dan konten kreatif, lomba paduan suara lagu Indonesia Raya tiga stanza dan mars BNN. Ada pula parade seni anak bangsa, parade budaya nusantara, launching lagu Palu Adipura, dan launching video musik kebangsaan yang berlangsung sejak 3 Agustus hingga malam puncak.
"Kami dari BPIP mengapresiasi terkait dengan berbagai aktivitas-aktivitas yang dilakukan dalam rangka semarak bulan Pancasila di Kota Palu ini, kami unsur Pimpinan BPIP menghaturkan terima kasih, bahwa semangat ini adalah bentuk nyata kita sama-sama untuk menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa kita untuk saling berbagi, menghargai dan saling gotong royong," ujar Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Karjono dalam keterangan tertulis, Selasa (9/8/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini disampaikan saat memberikan sambutan pada malam puncak acara sekaligus menutup secara resmi kegiatan Festival Kebangsaan tersebut.
Tak hanya itu, Karjono pun mengapresiasi jajaran kelurahan yang telah mengedepankan nilai-nilai pancasila dan semangat gotong royong dalam bermasyarakat. Ia juga mengapresiasi atas digelarnya lomba nyanyi lagu Indonesia Raya tiga stanza.
Ia pun mengingatkan masyarakat agar tak ragu menyanyikan lagu Indonesia Raya tiga stanza karena sudah ada peraturan yang mengaturnya. Karjon juga berharap lagu tersebut senantiasa dapat dinyanyikan dengan benar dan dihayati bersama.
Senada dengan Karjono, Sekretaris Utama BPIP Adhianti juga mengapresiasi atas berbagai rangkaian acara yang digelar Pemerintah Kota Palu. Ia juga mengaku takjub dengan semangat anak-anak SD yang mengikuti lomba paduan suara lagu Indonesia Raya tiga stanza. Menurutnya, hal ini merupakan salah satu cara membangun jiwa nasionalisme sejak dini.
"Kita biasa melihat dan mendengar nyanyian Indonesia Raya itu orang dewasa, tapi tadi pagi itu saya merinding melihat anak-anak kecil Sekolah Dasar menyanyikan Indonesia Raya. Jadi saya yakin itu akan amat sangat membekas pada anak- anak itu dan saya yakin juga 20-30 tahun lagi mereka yang akan duduk di kursi jajaran saya itu, dan itu melambangkan jiwa-jiwa patriotisme sejak dini," katanya.
Di samping itu, Adhianti mengapresiasi Pemerintah Kota Palu terkait penyelenggaraan festival kebangsaan. Mengingat dalam penyelenggaraannya, Pemkot Palu turut melibatkan semua elemen seperti para pelaku seni yang sejalan dengan konsep pentahelix yang digagas BPIP.
"Kita menyambut baik, bahwa Kota Palu bersedia menjadi tuan rumah untuk acara festival kebangsaan. dimana mereka itu menggerakkan atau melibatkan semua potensi yang ada di kota Palu. Jadi kita bisa lihat mereka menggerakan pelaku seni yang ada di Kota Palu, ini sejalan dengan konsep Pentahelix dan Pancamandala yang memang digagas oleh BPIP, bahwa untuk Pembinaan Ideologi Pancasila (PIP) itu tidak bisa pemerintah berjalan sendiri, memang harus melibatkan semua unsur yang ada di masyarakat," tambahnya.
Bersambung ke halaman selanjutnya. Langsung klik
Simak juga 'Abu Bakar Ba'asyir, Dari Terpidana Terorisme hingga Mengakui Pancasila':
Di sisi lain, Wakil Wali Kota Palu Reny A. Lamadjido berharap agar kegiatan ini dapat terus dilaksanakan secara sebagai kegiatan positif membumikan Pancasila sekaligus mendorong implementasi nilai Pancasila di masyarakat Kota Palu.
Reny menyampaikan Pancasila memiliki makna yang sederhana. Dalam hal ini, nilai-nilai dapat diaktualisasikan dan dicerminkan dalam kehidupan bermasyarakat.
"Saya berharap dengan adanya acara-acaranya seperti ini, tidak hanya berlangsung saja tahun ini, dan mudah-mudahan saya dan Bapak Wali Kota akan sangat mendukung pa Kaban Kesbangpol yang melakukan hal-hal positif yang berkaitan dengan ideologi Pancasila," ungkapnya.
"Kepada Wakil Kepala BPIP saya masih berharap, mungkin kedepan ada lagi yang namanya kita dilakukan seperti pembinaan ideologi Pancasila bagi ASN, sehingga nanti aktualisasi nilai-nilai Pancasila ini masih bisa kita rasakan secara bersama, sehingga apa yang saya rasakan 32 tahun sebagai PNS dan bisa menjadi pegangan kita dalam melaksanakan implementasi dari ideologi Pancasila tersebut," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Palu, Ansyar Sutiadi mengatakan Festival Kebangsaan menjadi wadah ekspresi anak bangsa dalam mengaktualisasikan Pancasila di era milenial saat ini.
Ansyar pun berharap kegiatan semacam festival kebangsaan tersebut senantiasa menjadi prototype aktualisasi nilai-nilai pancasila untuk daerah lain di Indonesia.
"Festival Kebangsaan ini kita kemas dengan cara yang kekinian yang bisa diterima oleh kalangan muda, untuk aktualisasi pancasila pada generasi milenial, dimana arus utama yang menjadi fokusnya adalah rangkaian pembinaan ideologi Pancasila, dengan pendekatan konten kreatif/film pendek, musik, olahraga, dan kuliner," katanya.
"Alhamdulillah Festival kebangsaan Kita, dapat katakan sukses berkat gotong royong BPIP dan pemerintah kota Palu. Semangat gotong royong ini mudah-mudahan bisa menjadi prototype. Platform bagi Indonesia, dan bisa kita tularkan ke daerah-daerah, dan kami tawarkan ke BPIP jadi platform Festival Kebangsaan ini jadi ekspresi sosialisasi Pancasila di Indonesia," pungkasnya.
Sebagai informasi, acara ini turut dihadiri Gilang Ramadan (drummer & musisi), Ngatawi Am-Zastrouw (budayawan), Cindy Gulla (selebgram & youtuber).
Hadir pula dalam malam puncak festival kebangsaan, Kepala Biro Pengawasan Internal, Abbas, Direktur Sosialisasi dan Komunikasi, M Akbar Hadiprabowo, Direktur Pengkajian Kebijakan Pembinaan Ideologi Pancasila, DR. Muhammad Sabri, Jajaran Kesbangpol Kota Palu, Sulawesi Tengah, Forkopimda Kota, BNN Kota Palu, Organisasi Perangkat Daerah dan tokoh masyarakat Kota Palu.