Viral Dugaan Malapraktik Pasien Usus Buntu di Tangerang, Ini Respons RS

Viral Dugaan Malapraktik Pasien Usus Buntu di Tangerang, Ini Respons RS

Khairul Maarif - detikNews
Selasa, 09 Agu 2022 16:44 WIB
TBL TBL TBL kini ramai di media sosial seperti Tiktok dan Twitter. Sebenarnya, TBL ini singkatan dari apa sih?
Ilustrasi media sosial (Foto: Getty Images/5./15 WEST)
Tangerang -

Video dugaan malapraktik yang dialami oleh seorang pasien yang melakukan operasi usus buntu viral di media sosial (medsos). Dugaan malapraktik ini terjadi di RSUD Kabupaten Tangerang.

Dinarasikan, dugaan malapraktik dialami seorang pasien berinisial AS (21), yang merupakan warga Curug, Kabupaten Tangerang. AS disebutkan mengalami infeksi di perut pascaoperasi usus buntu.

Sebelumnya, AS dibawa keluarganya ke RS karena mengeluh sakit di perutnya. Lalu dokter di RS menyarankan dilakukan operasi usus buntu. Akhirnya AS dioperasi dan harus menjalani kontrol pascaoperasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keluarga mengira saat kontrol pertama semua baik-baik saja. Tetapi, dua hari kemudian, AS mengalami demam dan jahitan pada bagian perut itu terlepas hingga mengeluarkan nanah serta darah.

Tanggapan RSUD Kabupaten Tangerang

Kepala Instalasi Hukum Publikasi dan Informasi RSUD Kabupaten Tangerang Hilwani mengatakan dugaan kelalaian yang dimaksud tidak benar. Menurutnya, sudah ada pertemuan antara kuasa hukum pasien dan pihak RSUD Kabupaten Tangerang.

ADVERTISEMENT

"Dan sudah dijelaskan masalah yang dianggap kelalaian itu adalah bukan kelalaian. Klarifikasi ini sudah dipahami dengan jelas oleh kuasa hukum pasien," kata Hilwani saat dimintai konfirmasi, Selasa (9/8/2022).

Ia menyebut, dalam pertemuan itu, pihak RS mendorong pasien untuk kontrol sesuai anjuran dokter rutin pascaoperasi. Hilwani menjelaskan, secara klinis, pemasangan bahan dari sarung tangan itu berfungsi untuk mengeluarkan cairan yang ada di dalam luka bekas operasi.

"Jadi operasi itu tidak bisa disamakan semuanya. Ada risiko ringan, sedang, ada risiko berat. Nah, ini risiko berat ini operasinya. Operasi dengan risiko berat pasti ada setelah selesai operasi risiko operasi perjalanan penyakit operasinya. Nah, dari risiko berat ini, ada cairan yang tidak diserap oleh tubuh," tuturnya.

"Jadi, setelah operasi selesai, pasien membaik boleh rawat jalan di rumah. Kan kita tidak tahu apakah anjuran dokter dipatuhi atau tidak. Biasanya kan, asal abis operasi, jangan banyak jalan-jalan, jangan kena air. Nah, kita tidak tahu kan kepatuhan pasiennya," imbuh Hilwani.

Dia mengatakan pasien yang sudah menjalani operasi harus menjalani kontrol rutin.

"Bukan (semua bahan sarung tangan dimasukkan ke situ). Malah itu untuk menyelamatkan si pasien pada kasus-kasus seperti ini. Supaya cairan keluar sehingga cairan yang tidak diserap yang dari infeksi itu tidak membahayakan pasien. Harusnya pasien kontrol rutin pada kasus seperti ini," tegasnya.

Lihat juga Video: Demo Buntut Dugaan Malapraktik, Massa Saling Dorong dengan Petugas

[Gambas:Video 20detik]



(jbr/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads