Pemberlakuan tarif baru untuk masuk ke kawasan wisata Pulau Komodo dan Padar, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, ditunda hingga 1 Januari 2023. Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan kebijakan penundaan itu atasan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Kami sudah mendapat arahan dari Pak Jokowi di awal minggu dan sudah kami koordinasikan, jadi ini sesuai dengan arahan Bapak Presiden," kata Sandiaga di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (8/8/2022).
Sandiaga mengatakan penundaan tarif baru itu dilakukan setelah pihaknya berdiskusi dengan para pemangku kepentingan. Sandiaga kemudian melaporkan aspirasi itu ke Presiden Jokowi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Akhirnya Pemprov NTT mengumumkan penundaan dari pelaksanaan kenaikan tarif kontribusi konservasi. Ini juga saat yang tepat untuk melakukan perbaikan-perbaikan sistem komunikasi sehingga penundaan ini lebih memberikan pemahaman, apa saja manfaat kontribusi terhadap konservasi agar Taman Nasional Komodo ini punya aspek pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan," beber Sandiaga.
Sandiaga mengatakan pihaknya saat ini terus berupaya agar tidak ada penurunan pendapatan masyarakat setempat imbas kebijakan baru. Menurut Sandiaga, justru bakal ada potensi peningkatan pendapatan dampak dari pembangunan fasilitas.
"Justru malah ada potensi peningkatan dari penghasilan masyarakat karena sekarang airport sudah dibangun, fasilitas pariwisata dan ekonomi kreatif sudah disiapkan. Kita harapkan tentu akan meningkatkan penghasilan masyarakat dan aspek konservasi dan ekonomi ini akan kita realisasikan beriringan," imbuh Sandiaga.
Sosialisasi Tarif Baru
Sandiaga juga memastikan bakal bergerak cepat untuk melakukan sosialisasi tentang tarif baru masuk Pulau Komodo sebelum kebijakan itu diterapkan pada awal 2023. Pemerintah juga bakal terus menyerap aspirasi dari masyarakat.
"Kita sudah buat forumnya dan sudah dilakukan mulai awal minggu ini atau minggu lalu sesuai arahan Presiden untuk perbaiki komunikasi publik, perbaiki penyerapan aspirasi, pantau situasi, terutama tentang penundaan dan pembatalan kunjungan," tutur Sandiaga.
Selain itu, Sandiaga berbicara penanganan jika terjadi gejolak di masyarakat. Dia ingin hal itu diselesaikan secara transparan.
"Jika ada gejolak, ditangani dengan transparan, kita redam, karena kita tidak ingin narasi terhadap pariwisata yang sudah sangat baik di dunia, karena kita naik indeksnya, lapangan kerja juga sudah tambah 1,1 juta, ini kita pastikan bisa terus momentumnya kita kawal dan kita tingkatkan," ucap Sandiaga.
Simak video 'Tarif Rp 3,75 Juta Pulau Komodo Ditunda, Sandiaga Uno: Alhamdulillah':
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.