DPRD Depok Cek Lokasi Beras Bansos Dikubur: Kita Akan Tanya JNE

DPRD Depok Cek Lokasi Beras Bansos Dikubur: Kita Akan Tanya JNE

Muchamad Sholihin - detikNews
Kamis, 04 Agu 2022 15:39 WIB
Anggota DPRD Depok cek lokasi beras bansos dikubur di Depok
Anggota DPRD Depok mengecek lokasi beras bansos dikubur di Depok. (Muchamad Sholihin/detikcom)
Depok -

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Depok mendatangi lokasi beras bansos dikubur di Kelurahan Tirtajaya, Kota Depok, Jawa Barat. DPRD bakal menemui pihak JNE untuk memastikan tujuan penyaluran beras bansos tersebut.

Wakil Ketua Komisi D DPRD Kota Depok Babai Suhaemi mengatakan pengecekan langsung dilakukan karena banyak masyarakat Depok yang bertanya-tanya terkait beras bansos yang dikubur di Kelurahan Tirtajaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, itu. Babai juga ingin memastikan ke mana seharusnya beras bansos yang dikubur itu disalurkan.

"Ini langkah awal kita, dengan mengetahui langsung lokasi penimbunan beras di Kota Depok. Setelah kami turun langsung, kami dapatkan bukti langsung bahwasanya memang beras yang ditimbun adalah beras yang cukup baik dan cukup bagus, dan terbukti sudah 1 tahun tertimbun masih ada yang utuh," kata Babai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau dulu waktu itu dikatakan JNE sudah tidak layak dan hancur, kok buktinya masih ada yang utuh, masih bagus, masih ada yang bisa dimasak. Tapi yang kami lihat itu jenisnya premium dan kondisinya masih utuh, masih bagus, masih baik walaupun sudah bau, ya," tambahnya.

Dalam kunjungannya ke lokasi penimbunan beras di Depok, Babai didampingi anggota DPRD lainnya, yakni Qonita Lutfiah dari Fraksi PPP, Juana Sarmili dari Fraksi Golkar, Endah Winarti dsti Fraksi Demokrat, dan Turiman dari Fraksi Gerindra.

ADVERTISEMENT

Babai menyebutkan pihaknya juga akan bertanya langsung kepada JNE terkait ke mana beras bansos yang dikubur ini seharusnya disalurkan. Jadi, kata dia, tidak timbul persepsi negatif dari masyarakat Depok dan mengira kalau beras itu seharusnya disalurkan untuk warga Depok.

"Kita juga akan minta keterangan dari pihak JNE, kita akan bertanya, kita juga punya kewajiban untuk bertanya karena posisinya ada di Depok, jangan sampai ada tafsir macam-macam, jangan-jangan ini untuk masyarakat Depok," kata Babai.

"Sehingga kami di DPRD dapat menjelaskan kepada masyarakat Depok bahwa sesungguhnya ini yang ditimbun untuk siapa. Kalau untuk masyarakat Depok, kan tinggal disitribusikan, masa harus ditimbun seperti ini," sambungnya.

Selengkapnya pada halaman berikutnya.

Babai menambahkan, ada dua program pemerintah yang berkaitan dengan beras di masa pandemi COVID-19, yakni bantuan Presiden RI dan Program Keluarga Harapan (PKH). Dua program bansos ini, menurut Babai, didistribusikan selama masa pandemi COVID-19 dengan isi sembako yang berbeda-beda.

"Sejauh yang saya tahu, program pemerintah yang berkaitan dengan beras itu ada dua, pada saat COVID. Pertama, yaitu Bantuan Presiden. Memang Bantuan Presiden itu tidak ada telur, hanya beras dan ada beberapa sembako, seperti minyak goreng," sebut Babai.

"Tapi kalau yang ada telurnya, yang kami tahu itu adalah program PKH Program Keluarga Harapan, masyarakat diberikan beras telur, jeruk dan kacang hijau, untuk peningkatan gizi anak. Kebetulan kami di Komisi D jadi kami tahu. Kami ingin cari informasi, kedudukannya seperti itu," tambahnya.

Halaman 2 dari 2
(lir/lir)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads