Ketua DPD Partai Demokrat Kepulauan Riau (Kepri) Asnah menyatakan mundur dari kepengurusan dan mengajak seluruh loyalis ikut mundur. Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya menjelaskan persoalan di balik keputusan Asnah.
Mulanya Riefky mengatakan mundurnya Asnah dari DPD Partai Demokrat Kepri bukanlah hal mengejutkan. "Pengunduran diri Saudari Asnah dari jabatannya sebagai Ketua DPD PD Provinsi Kepri bukanlah hal yang mengejutkan bagi kami," kata Riefky dalam keterangan tertulis, Selasa (2/8/2022).
Riefky kemudian mengungkit keputusan pengunduran diri Asnah. Riefky menyebut hal itu lantaran menantu Asnah, Kamarudin, tak mendapat jabatan di DPC Demokrat Batam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rencana pengunduran diri Asnah sudah disampaikan oleh yang bersangkutan kepada DPP Partai Demokrat sebagai sebuah klausal baku, 'Jika Saudara Kamarudin tidak terpilih pada posisi atau jabatan tertentu di DPC Batam, Asnah akan mengundurkan diri dari jabatannya.' DPP Partai Demokrat telah berupaya untuk mengakomodir Saudara Kamarudin yang merupakan menantu dari Asnah, pada posisi dan jabatan strategis lain, namun Asnah tidak dapat menerimanya," kata dia.
Riefky menekankan DPP tidak dapat diancam oleh pihak mana pun. Terlebih, kata Riefky, terkait kepentingan individu dan politik praktis semata.
"DPP Partai Demokrat sebagai partai yang berdaulat, tidak dapat diancam oleh pihak mana pun, apalagi hanya karena kepentingan individu dan politik praktis semata," ujarnya.
Saat ini, kata Riefky, DPP telah menyiapkan pengganti Asnah. Demokrat menunjuk Ketua DPP Partai Demokrat Didik Mukrianto sebagai pelaksana teknis (Plt) jabatan itu.
"DPP Partai Demokrat menyambut baik rencana pengunduran diri Asnah dan telah menyiapkan penggantinya sebagai Plt Ketua DPD PD Provinsi Kepri," kata Teuku.
"Sehubungan hal itu, DPP Partai Demokrat telah menunjuk saudara Didik Mukrianto. Pengurus DPP Partai Demokrat, jabatan Kepala Departemen, sebagai Plt Ketua DPD PD Provinsi Kepulauan Riau," imbuh dia.
Riefky menyebut jajaran pengurus DPD Provinsi Kepri dan struktur di bawahnya tetap solid sampai saat ini. Menurutnya, Partai Demokrat tetap konsisten memperjuangkan aspirasi rakyat Kepri.
"Sebagian besar jajaran pengurus DPD Provinsi Kepri dan struktur di bawahnya, termasuk seluruh (tujuh) Ketua DPC PD di wilayah Provinsi Kepri, tetap solid dan terus menjalankan roda organisasi seperti biasa. Demokrat tetap konsisten memperjuangkan aspirasi rakyat Kepri, karena harapan rakyat adalah perjuangan Demokrat," kata dia.
Lihat juga video 'Demokrat Buka Kemungkinan Umumkan Koalisi Pada Awal 2023':
Simak selengkapnya di halaman berikut.
Diberitakan sebelumnya, Ketua DPD Partai Demokrat Kepri Asnah menyatakan mundur dari kepengurusan dan anggota partai itu. Bahkan Asnah mengajak seluruh loyalis ikut mundur.
Asnah mengatakan ada 60 persen anggota aktif di DPD Partai Demokrat Kepri mundur. Mereka mundur setelah diimbau langsung oleh Asnah.
"60 persen ikut mundur itu karena saya tulis di grup DPD. Saya sampaikan Saya akan mundur dari kepengurusan ketua DPD Partai Demokrat. Saya mengajak teman-teman yang loyalis terhadap saya untuk bersama-sama. Memang saya ajak," kata Asnah, Selasa (2/8).
Meskipun begitu, Asnah menyebut posisi sekretaris, bendahara dan bappilu tetap bertahan. Sementara anggota lain ikut mundur dari partai berlambang mirip logo Mercy tersebut.
"Sekretaris, bendahara dan bappilu tak ada keluar. Kecuali saya sendiri, untuk di DPC juga tidak karena saya tidak ajak. Saya kasih KTA saya, saya lepaskan shall dan saya lepaskan jas. Saya tidak mau ini tidak baik-baik, saya masuk baik-baik ya keluar baik-baik," katanya.
Setelah menyatakan mundur di halaman kantor DPD di Bekong, Batam, Asnah melepas semua atribut partai.
Asnah hanya mengaku alasan mundurnya karena ada yang tidak sesuai antara kata dan perbuatan. Namun tak disebut apakah itu dari DPP Partai Demokrat atau bukan.
"Orang keluar kan ada sebabnya. Ya saya mundur karena tidak satu kata antara kata dan perbuatan, sudah itu saja," katanya.