Anggota DPR Cerita Modus WNI Disekap di Kamboja, Iming-iming Gaji Besar

Anggota DPR Cerita Modus WNI Disekap di Kamboja, Iming-iming Gaji Besar

Firda Cynthia Anggrainy - detikNews
Jumat, 29 Jul 2022 14:29 WIB
Dave Laksono.
Dave Laksono (Foto: dok. Istimewa)
Jakarta -

Total 53 WNI tengah disekap di Kamboja. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI terus berupaya membebaskan mereka. Anggota Komisi I DPR Dave Laksoni menceritakan salah satu kerabatnya sempat disekap di Kamboja.

"Putra kerabat kami ada yang terkena (korban), tetapi dia sudah dipulangkan," kata Dave kepada detikcom, Jumat (29/7/2022).

Dave mengaku belum bisa memastikan apakah kerabatnya ini korban penipuan perusahaan yang sama terkait kasus 53 WNI disekap di Kamboja saat ini. Dave menyebut kerabatnya dilepas sejak sekitar 2 bulan lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya nggak tahu apakah ini perusahaan yang sama atau beda," kata dia.

"Kira-kira 1,5 atau 2 bulan yang lalu," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Dave menceritakan kasus yang sempat menjerat kerabatnya. Dave menuturkan langsung menghubungi pihak kedutaan besar Republik Indonesia (KBRI) untuk segera menindaklanjutinya.

KBRI, lanjut dia, langsung berkoordinasi dengan pihak yang berwenang di Kamboja. Tak lama korban pun bisa diselamatkan.

"Kasusnya kurang lebih serupalah ya. Mereka direkrut di Indonesia, diiming-imingi gaji besar segala macam, terus ternyata di sana terlibat sindikat penipuan. Lalu ketika ibunya ngontak, terus saya saya kontak KBRI, KBRI ngontak pihak yang berwenang. Mereka juga sepertinya sudah berjalan sudah cukup lama. Langsung digerebek, akhirnya dia berhasil diselamatkan," katanya.

Simak pernyataan lengkap Dave di halaman berikutnya.

Saksikan juga 'Filipina Diguncang Gempa Kuat, KBRI Manila Langsung Komunikasi ke WNI':

[Gambas:Video 20detik]



Dave mendorong pemerintah dan masyarakat waspada terhadap kejadian ini. Dia mengimbau masyarakat lebih berhati-hati tentang informasi pekerjaan dan investasi, serta segera melapor ke pihak berwajib jika mendapati perlakuan serupa. Di sisi lain, dia meminta pemerintah sigap mengatasi permasalahan ini.

"Dorongan ke pemerintah, supaya hal ini bisa dicegah. Dua belah pihak ya, kesadaran masyarakat untuk melaporkan dan juga kesigapan pemerintah untuk lebih cepat mengatasi ini. Juga harus ada penangkalan dalam hal ini dan harus ada sosialisasi oleh pemerintah bahwa jangan sampai terjadi hal seperti ini. Jika ada diiming-imingi itu, segera dilaporkan dan diperiksa lagi," ujar dia.

Diberitakan sebelumnya, Kemlu mengkonfirmasi adanya 53 WNI yang disekap di Kamboja. Kemlu pun telah menghubungi Kepolisian Kamboja untuk meminta bantuan pembebasan.

"KBRI Pnom Penh telah menerima informasi mengenai 53 WNI yang dilaporkan menjadi korban penipuan perusahaan investasi palsu di Sihanoukville, Kamboja. KBRI telah menghubungi pihak kepolisian Kamboja untuk permohonan bantuan pembebasan sambil terus menjalin komunikasi dengan para WNI tersebut," kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha kepada detikcom, Kamis (28/7/2022).

Judha mengatakan saat ini Kepolisian Kamboja tengah menangani kasus tersebut. Ke-53 WNI itu disebutnya merupakan korban penipuan perusahaan investasi palsu di Sihanoukville, Kamboja.

"Saat ini kepolisian Kamboja sedang melakukan langkah-langkah penanganan," ungkapnya.

Judha melanjutkan, kasus penipuan perusahaan investasi palsu saat ini marak terjadi seiring maraknya tawaran kerja di Kamboja melalui media sosial. Pada 2021 saja, KBRI Pnom Penh telah berhasil menangani dan memulangkan 119 WNI korban investasi palsu.

"Namun, pada 2022, kasus serupa justru semakin meningkat di mana hingga Juli 2022, tercatat terdapat 291 WNI menjadi korban, 133 di antaranya sudah berhasil dipulangkan," tutur Judha.

Judha mengatakan Kemlu juga telah berupaya menekan jumlah kasus penipuan tersebut. Kemlu, lanjutnya, telah memfasilitasi penyidik Bareskrim Polri untuk melakukan penyelidikan di Kamboja.

"Dari para WNI yang telah dibebaskan, KBRI juga telah memperoleh informasi mengenai para perekrut yang sebagian besar masih berasal dari Indonesia. Informasi tersebut terus disampaikan kepada pihak Bareskrim Polri untuk diselidiki lebih dalam guna penindakan terhadap para perekrut," papar dia.

"Berbagai langkah sosialisasi juga ditingkatkan agar masyarakat waspada pada modus modus penipuan lowongan kerja di Kamboja tersebut," imbuh Judha.

Halaman 2 dari 2
(gbr/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads