Komnas HAM Cek Hasil Uji Balistik Terkait Kasus Brigadir J Pekan Depan

Komnas HAM Cek Hasil Uji Balistik Terkait Kasus Brigadir J Pekan Depan

Anggi Muliawati - detikNews
Jumat, 29 Jul 2022 13:04 WIB
Jakarta -

Komnas HAM akan melakukan pengecekan hasil uji balistik dan DNA Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J yang tewas dalam baku tembak di rumah singgah Irjen Ferdy Sambo. Pengecekan bakal dilakukan pekan depan.

"Terkait pemeriksaan balistik maupun DNA maupun yang lain-lain memang Minggu depan kami akan jalani itu, tentu saja terkait balistik misalkan, apakah puslabfor udah selesai dan sebagainya, DNA apakah selesai dan sebagainya itu yang akan kami tanyakan," kata Komisioner Komnas HAM Choirul Anam di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Jumat (29/7/2022).

Dia mengatakan masih banyak pemeriksaan yang akan dilakukan terkait kasus ini. Menurutnya, pemeriksaan terkait hasil digital forensik dari tim siber Polri juga membutuhkan waktu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Namun demikian karena kemarin itu ada suatu proses yang akan dilanjut di pertemuan kedua, yang siber sama digital forensik ini juga akan mempengaruhi nambahnya waktu," katanya.

Baku Tembak di Rumah Irjen Ferdy Sambo

Baku tembak antara Brigadir Yoshua dengan Bharada E terjadi di rumah singgah Irjen Ferdy Sambo, Jumat (8/7) sore. Baku tembak itu menewaskan Brigadir Yoshua.

ADVERTISEMENT

Polisi menyebut baku tembak diawali dugaan pelecehan oleh Brigadir Yoshua terhadap istri Irjen Ferdy Sambo. Brigadir Yoshua merupakan personel kepolisian yang ditugaskan sebagai sopir istri Ferdy Sambo.

Dugaan pelecehan itu disebut membuat istri Ferdy Sambo berteriak. Teriakan itu kemudian didengar Bharada E yang bertugas sebagai pengawal Irjen Ferdy Sambo. Bharada E pun bertanya tentang apa yang terjadi namun direspons dengan tembakan oleh Brigadir Yoshua.

Brigadir Yoshua dan Bharada E kemudian disebut terlibat baku tembak. Brigadir Yoshua tewas dalam baku tembak.

Kasus ini baru diungkap ke publik tiga hari kemudian atau Senin (11/7). Sejumlah pihak, mulai dari Menko Polhukam Mahfud Md hingga Ketua Komisi III DPR Bambang Wuryanto menilai ada kejanggalan dalam kasus ini.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit pun membentuk tim khusus untuk mengusut kasus ini. Selain itu, Komnas HAM dan Kompolnas juga ikut mengusut sebagai tim eksternal.

(haf/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads