Ketua PBNU Ahmad Fahrur Rozi (Gus Fahrur) meminta agar kasus Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J diusut secara objektif. Dia ingin tidak ada fitnah di balik kasus tersebut.
"Sejak awal kita sepakat agar ada pengusutan yang mendalam terhadap kasus yang ramai diberitakan saat ini. Kita mendukung Polri bertindak profesional dan mengedepankan objektivitas dalam pengusutan kasus tersebut agar tidak menjadi fitnah," kata Gus Fahrur lewat pesan singkat, Kamis (29/7/2022).
Gus Fahrur juga mendukung seruan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar kasus ditangani secara transparan. Dia berharap rekaman CCTV segera dibuka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika mungkin, segera dibuka rekaman video CCTV dan hasil autopsinya agar semakin terang," ujar Gus Fahrur.
Lebih lanjut Gus Fahrur mengajak semua pihak menahan diri di tengah isu liar yang berkembang terkait kasus Brigadir J.
"Ya kita berharap agar semua menahan diri untuk tidak semakin membuat gaduh suasana," ujar dia.
Dia mengatakan penanganan yang serius bakal membangun kepercayaan masyarakat kepada Polri. Selain itu, penanganan yang profesional akan menutup spekulasi di tengah masyarakat.
"Agar tidak terus-menerus menjadi spekulasi dan tanda tanya di masyarakat. Perlu logika yang jelas dan bisa diterima akal sehat," imbuh Gus Fahrur.
Jenazah Brigadir J Selesai Diautopsi Ulang
Seperti diketahui, jenazah Brigadir J sudah dilakukan ekshumasi atau autopsi ulang pada Rabu (27/7). Tim forensik sudah mengambil sampel untuk diperiksa lebih lanjut di RSCM.
Sampel diperkirakan akan sampai hari ini. Lama pemeriksaan diperkirakan 4-8 minggu.
"Lama pemeriksaan tentunya antara 2-4 minggu untuk memproses sampel jaringan itu hingga menjadi di slide, dan untuk kita bisa interpretasikan. Jadi 2-4 minggu itu proses sampel jaringannya. Setelah itu tentunya kami akan periksa lagi dan kami interpretasikan," ujar ketua tim dokter forensik autopsi ulang Brigadir J, Ade Firmansyah Sugiharto, saat konpers di RSUD Sungai Bahar, Jambi, Rabu (27/7).
Hasil Autopsi Pasti Diumumkan
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan hasil autopsi ulang tersebut akan disampaikan kepada publik.
"Rekan-rekan melihat ada kegiatan-kegiatan dari tim khusus yang presenstasikan apa yang didapat Komnas HAM. Demikian juga hari ini telah dilaksanakan autopsi ulang. Dan tentunya juga pada saatnya akan disampaikan ke publik," kata Sigit di gedung Tribrata Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Rabu (27/7).
Sigit mengatakan tim khusus yang telah dibentuk ini sedang bekerja. Autopsi ulang ini pun turut diawasi pihak eksternal, seperti keluarga dan kuasa hukum Brigadir Yoshua dan ahli forensik independen.
"Semuanya, rekan-rekan sudah mengikuti. Saat ini tim khusus dari internal Polri dan ada Kompolnas, ada Komnas HAM, saat ini semuanya sedang bekerja," katanya.
(knv/fjp)