Jakarta -
Proses autopsi jenazah Brigadir Yoshua Hutabarat atau Brigadir J telah selesai. Wakil Komisi III DPR Adies Kadir yakin Polri dan tim eksternal yang dibentuk akan transparan terkait hal itu.
"Kalau lihat prosesnya, sudah sangat transparan ya, baik Komnas HAM maupun tim yang ditunjuk Kapolri," kata Adies kepada wartawan, Rabu (27/7/2022).
Waketum Partai Golkar ini yakin Polri dan tim eksternal tidak akan berani main-main dalam pengusutan kasus Brigadir J. Dia pun meminta tidak ada spekulasi liar selama proses penyidikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya rasa Komnas HAM dam tim yang ditunjuk Kapolri tidak berani main-main atau berspekulasi, karena mereka bekerja seperti di dalam akuarium kaca, masyarakat seluruh dunia sedang memperhatikan kerja-kerja mereka," ujarnya.
"Dalam hukum kita tidak boleh memvonis siapa pun sebelum data dan fakta benar-fakta dapat dibuktikan di pengadilan. Siapa yang akan bertanggung jawab seseorang yang disangkakan melakukan kejahatan ternyata tidak terbukti? Siapa yang akan bertanggung jawab? Karena hal ini bisa menimpa kedua belah pihak," lanjut Adies.
Adies meminta publik menunggu hasil kerja Polri dan tim eksternal. Adies meminta masyarakat tidak berprasangka buruk selama proses penyelidikan berlangsung.
"Jadi sebaiknya kita tunggu saja hasil kerja Komnas HAM dan tim Mabes Polri ini agar semua terang benderang. Percayakan dan jangan berprasangka buruk. Kita mau percaya pada siapa lagi kalau bukan penegak hukum negara kita sendiri," ujarnya.
Simak selengkapnya di halaman berikut
Simak Video: Proses Autopsi Ulang Brigadir J hingga Dimakamkan Secara Kepolisian
[Gambas:Video 20detik]
Anggota Komisi III DPR Fraksi PKB Rano Al Fath yakin Polri dan tim eksternal tidak akan main-main terkait proses autopsi jenazah Brigadir Yoshua Hutabarat atau Brigadir J. Rano mengatakan hal itu terbukti dari komitmen Kapolri Jenderal Listyo Sigit dalam menangani kasus ini.
"Dari awal penanganan kasus ini Pak Kapolri sendiri sudah berkomitmen akan terbuka dan tidak akan menutup-nutupi fakta di lapangan. Hal ini didukung dengan fakta banyaknya pihak-pihak eksternal yang terlibat, seperti Komnas HAM dan Kompolnas," kata Rano kepada wartawan, Selasa (27/7/2022).
Rano Al Fath (Foto: dok. Istimewa) |
Karena itu, legislator PKB ini meyakini proses autopsi jenazah Brigadir J juga dilakukan secara profesional dan dengan prosedur yang benar. Rano yakin hasil autopsi akan terbukti secara empiris dan ilmiah.
"Termasuk autopsi ulang ini, pelaksanaannya pun dilakukan secara profesional dan sesuai prosedur oleh Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia. Saya yakin dan percaya, apa pun hasilnya nanti, itu merupakan kajian empiris dan ilmiah yang dikemukakan oleh praktisi sains dan hukum secara imparsial juga independen," ucapnya.
Seperti diketahui, jenazah Brigadir J sudah dilakukan ekshumasi atau autopsi ulang pada Rabu (27/7). Tim forensik sudah mengambil sampel untuk diperiksa lebih lanjut di RSCM.
Sampel diperkirakan akan sampai hari ini. Lama pemeriksaan diperkirakan 4-8 minggu.
"Lama pemeriksaan tentunya antara 2-4 minggu untuk memproses sampel jaringan itu hingga menjadi di slide, dan untuk kita bisa interpretasikan. Jadi 2-4 minggu itu proses sampel jaringannya. Setelah itu tentunya kami akan periksa lagi dan kami interpretasikan," ujar ketua tim dokter forensik autopsi ulang Brigadir J, Ade Firmansyah Sugiharto, saat konpers di RSUD Sungai Bahar, Jambi, Rabu (27/7/2022).
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini