Komnas HAM: Pemeriksaan Digital Kasus Brigadir J Tinggal 20% Lagi

Komnas HAM: Pemeriksaan Digital Kasus Brigadir J Tinggal 20% Lagi

Anggi Muliawati - detikNews
Rabu, 27 Jul 2022 18:06 WIB
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) memeriksa sejumlah pihak dari tim Ditsiber dan Labfor Mabes Polri terkait kasus penembakan Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J. Setelah pemeriksaan, Komnas HAM menunjukkan foto pemeriksaan perangkat digital atau gawai terkait kasus penembakan Brigadir Yoshua.

Komisioner Komnas HAM Choriul Anam atau Cak Anam bersam tim Komnas HAM menunjukkan sejumlah foto di hadapan wartawan, di kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Rabu (27/7/2022). Foto yang ditunjukkan yaitu berisi sejumlah telepon genggam atau handphone (HP).
Konferensi pers Komnas HAM (Anggi Muliawati/detikcom)
Jakarta -

Komnas HAM masih perlu mengambil keterangan lagi dari Dirsiber Polri untuk mencari titik terang dalam kasus kematian Brigadir Yoshua Hutabarat atau Brigadir J. Prosesnya masih sekitar 20% lagi untuk memperkuat sisi terangnya peristiwa kasus ini.

Komisioner Komnas HAM Choirul Anam dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Rabu (27/7/2022), awalnya menjelaskan bahwa saat ini masih dilakukan proses secara digital terhadap HP dan video CCTV dari Magelang hingga Duren Tiga.

"Sedang dilakukan proses secara digital untuk HP dan beberapa yang berhubungan dengan CCTV. Di samping kami dikasih video yang sangat banyak, tapi masih ada satu proses yang memang secara teknologi dan secara mekanisme yang ada di puslabfor memang butuh waktu," kata Anam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Oleh sebab itu, pengambilan keterangan digital ini nantinya akan dilanjutkan minggu depan.

"Oleh karenanya, tadi kami sepakati mekanisme pengambilan keterangan digital dan siber ini kami akan lanjutkan minggu depan," jelasnya.

Anam mengatakan bahwa masih ada 20% lagi yang dibutuhkan untuk memperkuat sisi terangnya peristiwa ini.

"Ya ini sekitar tinggal 20% lagi yang kami butuhkan untuk memperkuat sisi sisi terangnya peristiwa," tuturnya.

Kendati demikian, salah satu yang penting adalah video yang terjadi sepanjang perjalanan dari Magelang hingga Duren Tiga atau lokasi rumah dinas Irjen Ferdy Sambo, hingga Kramat Jati. Bagian ini yang paling penting.

"Tapi kalau lihat dari segi video, salah satu yang paling penting ya video yang terjadi dari Magelang sampai Duren Tiga itu apa yang terjadi," ungkapnya.

Pasalnya, dalam video tersebut diperlihatkan Irjen Sambo dan rombongannya. Ada pula video saat Joshua masih hidup.

"Di area Duren Tiga video memperlihatkan ada Irjen Sambo, ada rombongan dari Magelang. Irjen Sambo masuk duluan, setelah sekian waktu terus ada rombongan baru pulang dari Magelang dan di situ terlihat ada Bu Putri, ada Joshua, almarhum Joshua masih hidup dia sampai di Duren Tiga dia masih hidup, terus ada rombongan lain dalam kondisi hidup dan sehat tidak kurang dari satu apapun," kata Anam.

(rdp/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads