Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta telah mengantongi hasil uji laboratorium sampel air Kali Baru, Kramat Jati, Jakarta Timur, yang menjadi lokasi ikan-ikan mati mengambang. DLH DKI sedang menganalisis hasil tersebut sebelum mengumumkan hasilnya.
"Besok ya, kita mau analisa dulu," kata Subkoordinator Urusan Penyuluham dan Hubungan Masyarakat Dinas LH DKI Jakarta Yogi Ikhwan kepada wartawan, Rabu (27/7/2022).
Yogi menuturkan analisis hasil uji sampel itu melibatkan tim ahli dari Institut Pertanian Bogor (IPB). Dia memastikan hasil uji sampel bakal disampaikan dalam waktu dekat.
"Melibatkan ahli dari IPB. Menganalisa hasil labnya," ujarnya.
DLH DKI Uji Lab Sampel Air Kali Baru Kramat Jati
Sebelumnya, petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta mengambil sampel air Kali Baru Kramat Jati, Jakarta Timur (Jaktim). Hasil uji laboratorium sampel air kali tersebut akan keluar sekitar 2 pekan.
"(Terkait uji sampel air akan keluar) 12 hari kerja ya analisa labnya," kata Yogi Ikhwan, Selasa (12/7/2022).
Pengambilan sampel itu dilakukan petugas DLH DKI Jakarta pada Senin (11/7) lalu. Sampel air itu diambil setelah banyak ikan di kali tersebut ditemukan mati mengambang.
"Sampel air itu kita kirim ke laboratorium daerah punya DLH juga untuk dilakukan analisa sehingga kita bisa menyimpulkan sumber pencemarannya," katanya.
DLH DKI Jakarta tak ingin cepat-cepat menarik kesimpulan atas kematian massal ikan tersebut. Yogi mengatakan dugaan penyebab matinya ikan-ikan itu akan disampaikan setelah hasil uji laboratorium keluar.
"Nanti dari hasil lab tersebut kita bisa tahu sumbernya dari mana. Jadi sampai saat ini kita belum dapat pastikan itu disebabkan oleh jeroan hewan kurban dan lain sebagainya," ujar dia.
Kabar Ikan Mati Massal Akibat Limbah Jeroan
Yogi juga merespons soal kabar kasus ikan-ikan di Kali Baru mati massal akibat keracunan limbah jeroan hewan kurban. Dia mengatakan dugaan tersebut belum dapat dibuktikan.
"Kemudian ada dugaan ikan-ikan itu mati karena banyaknya sampah jeroan hewan kurban yang dibuang ke sungai karena sehari sebelumnya bertepatan dengan hari pertama Idul Adha. Itu juga belum dapat kita simpulkan karena kita belum mendapat hasil labnya," kata dia.
Sempat juga beredar kabar bahwa peristiwa serupa terjadi pada tahun-tahun sebelumnya, tak jauh dari hari Idul Adha. Namun dia mengatakan peristiwa serupa belum pernah terjadi.
(taa/dek)