Komnas HAM soal Brigadir J: Ada Hal yang Hanya Bisa Dikonfirmasi Ajudan Sambo

Komnas HAM soal Brigadir J: Ada Hal yang Hanya Bisa Dikonfirmasi Ajudan Sambo

Anggi Muliawati - detikNews
Selasa, 26 Jul 2022 13:29 WIB
Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik dan Komisioner Komnas HAM Choirul Anam memberikan keterangan pers usai menerima keterangan dari tim Dokkes Polri terkait kasus baku tembak menewaskan Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J. Jumpa pers berlangsung di kantor Komnas HAM, Senin (25/7/2022).
Komisioner Komnas HAM Choirul Anam (Grandyos Zafna/detikcom)
Jakarta -

Komisioner Komnas HAM Choirul Anam mengatakan ajudan Irjen Ferdy Sambo merupakan pilar utama dalam penyelidikan kasus baku tembak Bharada E dengan Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J. Menurutnya, keterangan ajudan sangat penting.

"Jadi memang salah satu tugas Komnas HAM yang paling penting adalah membuat rangkaian peristiwa. Jadi ADC (ajudan) ini menjadi salah satu pilar utama dalam konstruksi peristiwa dan bagaimana melihat peristiwa kematian Brigadir J ini," katanya di Kantor Komnas HAM, Selasa (26/7/2022).

Anam mengatakan pemanggilan ajudan Irjen Ferdy Sambo bertujuan meminta keterangan terkait baku tembak yang terjadi. Dia menyebut Komnas HAM ingin mengonfirmasi hasil dari pendalaman peristiwa yang telah dilakukan terkait tewasnya Brigadir Yoshua.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang pertama pasti kami akan mengkonfirmasi beberapa yang sudah keluar di publik ya, terkait Brigadir J misalnya tembak menembak dan sebagainya itu pasti. Tapi yang lain sebenarnya kami punya satu yang lebih mendalam yang kami dapatkan sudah agak lama. Di proses awal kami melakukan pendalaman peristiwa ini, itu kami sudah punya satu peristiwa, peristiwa yang memang hanya bisa dikonfirmasi kepada ADC, bukan kepada yang lain. Apa itu? Tunggu nanti setelah pemeriksaan," katanya.

Anam menyebut ada dua model proses pemeriksaan. Dia mengatakan ajudan Irjen Ferdy Sambo akan dimintai keterangan secara bersamaan maupun sendiri-sendiri.

ADVERTISEMENT

"Ada dua model yang akan kami lakukan, memang pasti sendiri-sendiri dan ada yang satu tempat bersama, karena kami kepengen tahu detail apa yang terjadi, konteksnya apa dan sebagainya," katanya.

Sebelumnya, ajudan atau aide de camp (ADC) atau ajudan Irjen Ferdy Sambo memenuhi panggilan Komnas HAM. Mereka mendatangi Komnas HAM untuk dimintai keterangan terkait kasus baku tembak Bharada E dengan Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J.

Pantauan detikcom di kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Selasa (26/7) pukul 09.48 WIB, terlihat sejumlah ajudan Irjen Ferdy Sambo tiba di lokasi. Mereka tidak mengenakan pakaian dinas Polri. Beberapa di antara mereka mengenakan kemeja putih dan cokelat.

Baku tembak yang menewaskan Brigadir Yoshua itu terjadi di rumah singgah Irjen Ferdy Sambo di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7) sore. Kapolri Jenderal Listyo Sigit kemudian membentuk tim khusus yang dipimpin Wakapolri Komjen Gatot Eddy untuk mengusut kasus ini. Komnas HAM dan Kompolnas pun ikut mengusut sebagai tim eksternal.

Simak Video 'Menanti Kehadiran Bharada E di Komnas HAM':

[Gambas:Video 20detik]



(haf/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads