Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyoroti banyaknya parkir liar di area Citayam Fashion Week di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat. Riza menyebut hal itu terjadi lantaran antusiasme masyarakat terhadap Citayam Fashion Week sangat tinggi.
Riza menyebut parkir liar itu berada tepatnya di trotoar dan jalur sepeda kawasan Dukuh Atas. Selain parkir liar, Riza menyoroti jalanan di kawasan Dukuh Atas yang sempat ditutup sehingga mengganggu pengguna jalan.
"Karena ternyata antusiasnya luar biasa, akhirnya jumlahnya membeludak. Karena membeludak, apa yang terjadi? Jadi banyak parkir kemarin saya lihat di trotoar, di jalur sepeda," ujar Riza kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (25/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemudian yang kedua, orang nggak bisa jalan di situ, jalan tertutup," sambungnya.
Lebih lanjut, Riza mengimbau remaja-remaja yang berada di kawasan Citayam Fashion Week tidak sampai larut malam. Mereka diimbau bubar pada pukul 22.00 WIB.
"Atas dasar itu, kami minta adik-adikku, anak-anakku jangan sampai larut malam. Jam 10 sudah bubar," imbuh Riza.
Seperti diketahui, sepeda motor ramai parkir di trotoar dan pinggir jalan area Citayam Fashion Week, Dukuh Atas. Pada Minggu (24/7) malam, tampak jalur khusus sepeda di depan Stasiun BNI City arah Bundaran HI dipadati sejumlah pemotor yang diduga hendak menuju tempat Citayam Fashion Week. Bahkan, jalur sepeda itu juga dijadikan tempat parkir kendaraan roda dua.
Selengkapnya pada halaman berikut.
Dishub Bakal Angkut Motor Parkir Liar
Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Pusat Wildan Anwar memberikan atensi terhadap maraknya parkir liar di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat, seusai heboh Citayam Fashion Week. Wildan mengatakan pihaknya bakal menertibkan kendaraan yang 'bandel' sesuai dengan prosedur operasi standar (standard operating procedure/SOP) berlaku.
"Kalau bandel kan ada SOP, ada Peraturan Kepala Dinas (Perkadis) jika 15 menit yang sudah ditegur dan yang bersangkutan tidak mengindahkan teguran kita, sah untuk diangkut motornya atau diderek mobilnya," kata Wildan saat dihubungi, Minggu (24/7/2022).
Meski begitu, pihaknya tetap mengutamakan tindakan persuasif kepada pengunjung kawasan Dukuh Atas. Tindakan tegas baru dilakukan jika pengunjung tidak mengindahkan teguran petugas untuk memindahkan kendaraannya ke lokasi lain.
"Jadi istilahnya persuasif dululah. Karena kalau kita selalu tegas, memang bisa sih sesuai perda namun kita kedepankan persuasif," ujarnya.
"(Misal) sudah 15 menit nih tak tungguin orangnya, tapi dia cuek. Ya sudah yang bersangkutan sudah setuju diangkut mobil atau motornya. 15 menit SOP-nya," sambungnya.