Wagub DKI Anggap Sindiran Hasto soal Apa Prestasi Anies Sebagai Vitamin

Wagub DKI Anggap Sindiran Hasto soal Apa Prestasi Anies Sebagai Vitamin

Nahda Rizki Utami - detikNews
Senin, 25 Jul 2022 12:53 WIB
Ahmad RIza Patria
Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria. (Mulia Budi/detikcom)
Jakarta -

Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menghormati sindiran Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto kepada Gubernur DKI Anies Baswedan soal prestasi. Riza menganggap sindiran tersebut sebagai kritik yang baik untuk Pemprov DKI Jakarta.

"Prinsipnya kita menghormati semua apa yang disampaikan Pak Hasto Sekjen PDIP itu sesuatu yang baik buat pemerintah," kata Riza kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (25/7/2022).

Riza menilai setiap adanya rekomendasi hingga kritik haruslah dianggap sebagai vitamin yang menyehatkan. Hal itu agar Pemprov DKI Jakarta lebih baik ke depannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu baik. Kalau ada yang mempertanyakan, ada yang merekomendasikan, ada yang mengkritik, itu harus kita anggap sebagai vitamin yang menyehatkan supaya kita lebih hati-hati lagi, supaya lebih baik lagi perencanaanya, pelaksanaanya," ujarnya.

Lebih lanjut, menurut Riza, perlu adanya pengawasan dan keseimbangan dalam menyampaikan kritik. Dia yakin apa yang disampaikan Hasto mempunyai pertimbangan yang baik.

ADVERTISEMENT

"Harus kritik itu menurut saya bukan hanya disarankan, tapi harus perlu ada check and balance. Apa lagi yang menyampaikan Sekjen PDIP tentu mempunyai pertimbangan yang masak dan itu sesuatu yang baik, sehingga kita lebih baik lagi membangun Jakarta," tuturnya.

Hasto Sindir Prestasi Anies

Seperti diketahui, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyindir kinerja Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Dia mempertanyakan prestasi Anies selama menjabat Gubernur DKI.

Hal ini disampaikan Hasto saat memberi pengarahan kepada sejumlah kader sayap partai, DPP Taruna Merah Putih, yang terdiri dari anak-anak muda. Hasto menyinggung masa kepemimpinan Anies Baswedan yang disebutnya banyak terjadi kemunduran ketimbang era Joko Widodo maupun Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjabat gubernur.

"Kita betul-betul melihat adanya suatu perbedaan jalan ketika Jakarta dipimpin oleh Bapak Jokowi dan Ahok. Begitu banyak membantu hal yang fundamental dari anak-anak balita dibuatkan taman bermain, taman cerdas, dan kemudian lingkungan kita dibuat bersih ada pasukan oranye, ada pasukan hijau, ada pasukan biru, semua punya tugas masing-masing membantu Jakarta dan kemudian begitu mudahnya masyarakat Jakarta menyampaikan aspirasi kepada pemimpinnya," kata Hasto di kantor Sekretariat PDI Perjuangan DKI Jakarta, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (22/7).

Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya:

"Tetapi kemudian ketika terjadi perubahan kepemimpinan banyak perubahan positif yang tidak dilakukan Saudara-saudara sekalian. Sehingga kemudian langkah-langkah itu menjadi terhenti bahkan di beberapa aspek mengalami kemunduran," imbuhnya.

Hasto berbicara soal kinerja yang disinggungnya tadi. Dia kemudian menyinggung apa prestasi Gubernur Anies Baswedan.

"Itu yang harus kita lakukan. Jadi kalau ada orang bicara si A si B, tanya aja prestasinya Pak Anies, sebutkan 7 prestasinya apa misalnya, sudah pasti bingung," ujar Hasto.

Apa maksud Hasto? Setelah memberi arahan ke Taruna Merah Putih, Hasto ditanya lebih jauh soal 7 prestasi Anies yang disinggungnya. Dia beralasan dengan angka 7 itu berarti sebuah tujuan bangsa dan negara.

"Kami biasa ditanya wartawan, sekarang saya tanya wartawan, coba sebutkan 7 prestasi Anies. Jadi kami pun juga sama, kami tidak hanya mengkritik, tapi kami juga menyebutkan, ya tujuh prestasi dari kader-kader PDI perjuangan," ujar Hasto.

"Mengapa angka 7? Karena tujuh itu kan tujuan, tujuan bagi bangsa dan negara. Jadi itu bukan kritik, itu ya memang setiap pemimpin apalagi yang akan berproses untuk tahun 2024, ya rakyat harus bisa menilai prestasinya. Semuanya dan itu yang juga dibangun sebagai tradisi PDI perjuangan," imbuh dia.

Halaman 2 dari 2
(nhd/rfs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads