Tentang Kasus Tewasnya Sertu Bayu hingga Panglima TNI Minta Usut Ulang

Tentang Kasus Tewasnya Sertu Bayu hingga Panglima TNI Minta Usut Ulang

Tim detikcom - detikNews
Minggu, 24 Jul 2022 10:29 WIB
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. (Screenshot video YouTube Puspen TNI)
Jakarta -

Marctyan Bayu Pratama, seorang prajurit TNI berpangkat sersan satu (sertu) di Timika, Papua, tewas setelah diduga dianiaya oleh seniornya. Kasus kematian Sertu Bayu bakal diusut ulang.

Kabar kematian Sertu Bayu ihwalnya diterima sang ibu, Sri Rejeki pada 8 November 2021. Kala itu Sertu Bayu dilaporkan jatuh sakit sebelum meninggal.

"Hari Senin dikabari anak saya meninggal. Kabar dari komandan di Solo, katanya sakit, saya nggak percaya. Wong Sabtu baik-baik saja kok tiba-tiba Senin (saya) dikabari kalau anak saya meninggal," ucap Sri dilansir dari Antara, Kamis (9/6/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Padahal Sri menyebut anaknya itu masih dalam kondisi yang sehat pada 6 November 2021. Oleh karena itu, kematian Bayu meninggalkan misteri bagi Sri.

"Justru terakhir anak saya dalam keadaan baik-baik saja. Telepon terakhir baik-baik saja, kegiatan selama di sana ngaji, hafalan Qur'an. Makanya saya tenang," katanya.

ADVERTISEMENT

Jasad Sertu Bayu Luka Lebam-Hidung Patah

Kecurigaan kematian Sertu Bayu kian besar kala Sri melihat wajah anaknya di peti mati. Sri berkata, wajah anaknya penuh luka lebam dan patah pada bagian hidung.

"Tapi petugas justru memberikan janji akan diberi hasil autopsi. Namun, sampai beberapa minggu, bahkan berbulan-bulan, hasil autopsi tidak ada kabar," ungkap Sri.

Sri menduga anaknya dianiaya gara-gara masalah utang-piutang. "Menurut saya (permasalahan tersebut) sudah selesai, yang saya tahu hanya utang piutang, sudah saya lunasi satu minggu sebelum anak saya meninggal," paparnya.

Keluarga Sertu Bayu Cari Keadilan

Setelah kejadian itu, Sri berupaya menghubungi pihak petinggi TNI guna mengetahui proses hukum terkait kematian anaknya.

"Yang saya tahu dan saya kenal, hanya lewat WA. Saya tanya bagaimana proses hukum anak saya, baru mereka beri kabar. Kalau saya tidak tanya, ya, mereka tidak memberi kabar ke saya," tutur Sri.

Kuasa hukum Sri, Asri Purwanti, mengungkapkan pihaknya sudah datang ke Jakarta untuk mencari keadilan. Dia berharap Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa bisa memberi perhatian terkait kasus tersebut.

"Ibu ini sudah berupaya mencari keadilan hingga mendatangi ke Jakarta, namun hingga sekarang belum ada rasa keadilan yang didapat. Oleh karena itu, kami berusaha mencari keadilan kepada beliau Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, biar nantinya segera ada keadilan," jelas Asri.

Simak perintah tegas Panglima TNI di halaman selanjutnya..

Simak juga Video: 11 Anggota Keluarga Brigadir J Diperiksa Bareskrim di Polda Jambi

[Gambas:Video 20detik]




Arahan Tegas Jenderal Andika

Jenderal Andika memerintahkan jajarannya agar kasus kematian Sertu Bayu disidik ulang. Andika meminta kasus tersebut diusut tuntas.

"Nah, sekarang kalau Odmil Jakarta, kan sudah dilimpahkan Odmil Jakarta, Odmil Jakarta sidik ulang," kata Jenderal Andika di akun YouTube Jenderal Andika Perkasa seperti dilihat, Sabtu (23/7).

Bahkan secara tegas Andika tidak mempersalahkan jika berkas perkara kasus kematian Sertu Bayu dikembalikan.

"Sehingga kalau perlu dikembalikan, kembalikan. Semua pasal yang relevan masuk. Ini tewas ini. Dan bukti nyata penganiayaan," ujarnya.

Dia berharap kasus itu diselesaikan secara berhati-hati dan tidak main-main. Mengingat dugaan penganiayaan yang dilakukan senior di TNI sudah membuat Sertu Bayu meninggal dunia.

"Odmil Jakarta, sampaikan, ini diteliti dari ulang, sehingga semua pasal yang relevan, jangan sampai tidak ada. Oke, hati-hati, maksudnya hati-hati jangan sampai lolos begitu saja," ucap Andika.

"Ini ada korban tewas, lagi-lagi ada korban tewas. Jangan main-main," imbuhnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads