PDIP Singgung Partai Bajak Kader Lain Sambil Imingi Uang, Sindir Siapa?

PDIP Singgung Partai Bajak Kader Lain Sambil Imingi Uang, Sindir Siapa?

Karin Nur Secha - detikNews
Jumat, 22 Jul 2022 20:39 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto
Foto: dok. Istimewa
Jakarta -

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto lagi-lagi menyindir partai yang membajak kader partai lain untuk Pemilu 2024. Dia mengatakan PDIP tidak ingin menempuh jalur pragmatis dengan membajak kader partai lain.

"Bagi PDIP berarti ya berarti membangun organisasi kepartaian menggerakkan seluruh elemen partai, tidak menempuh jalan pragmatis dengan membajak kader-kader partai lain apalagi dengan insentif uang," ujar Hasto Kantor Sekretariat PDI Perjuangan DKI Jakarta, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (22/7/2022).

Dia juga mendengar keluhan sejumlah kader partai lain yang diberi insentif uang. Sejumlah kader tersebut datang dari kalangan anggota DPR yang tengah menjabat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Apalagi dengan ditakut-takutin, karena ketika kami bertemu dengan partai sekjen-sekjen partai itu banyak juga mengeluhkan. Mereka juga mengalami ada kader partainya diberikan insentif, diiming-imingi oleh partai tertentu yang punya kekuatan uang," jelas Hasto.

"Calon-calon anggota dewan yang akan datang itu diambil dari anggota DPR yang sedang menjabat dengan diberikan tawaran kompensasi. Maka kami menegaskan bahwa berpartai itu bukan seperti klub sepak bola yang bebas melakukan transfer pemain dengan keuntungan owner dari klub sepak bola," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Lantas siapa yang disindir Hasto? Dia tidak membeberkan dengan jelas partai mana yang dimaksud.

Sebelumnya, sindiran Hasto itu dikatakan dalam konsolidasinya ke Kalimantan Timur. Hasto menyindir partai politik yang menjadikan sosok yang seharusnya netral dalam pemilu sebagai bakal capres untuk Pilpres 2024.

Hasto awalnya meminta agar pengurus dan kader PDIP, termasuk di Kalimantan Tengah, tak terpengaruh soal capres-cawapres. Dia menegaskan capres-cawapres PDIP akan diputuskan ketua umum mereka, Megawati Soekarnoputri.

Hasto mengatakan bergerak ke bawah lebih penting daripada berwacana. Dia meminta para kader PDIP tidak menanggapi pihak-pihak yang sudah lebih dulu sibuk soal capres 2024.

Hasto kemudian menyindir bahwa ada parpol yang elektoralnya turun dan memunculkan kader partai lain. Bahkan partai yang dimaksud Hasto itu mencalonkan sosok yang seharusnya netral dalam politik.

"Karena itulah, kita lebih memilih bergerak ke bawah daripada berwacana. Kita tidak perlu ikut menanggapi apa yang dilakukan pihak lain. Ada satu partai yang elektoralnya turun, kemudian mencoba memunculkan kader partai lain, bahkan mencalonkan sosok yang seharusnya netral dalam politik. Hal-hal seperti ini biarkan rakyat yang menjadi hakim politik," tegas Hasto.

Lihat juga video 'PDIP Singgung Pandangan Ideologis Saat Muncul Wacana Duet Puan-Anies':

[Gambas:Video 20detik]



(ain/maa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads