.webp)
Perairan di Pulau Sangiang, Banten, dipenuhi sampah sejak 3 hari lalu. Sampah memenuhi akses masuk pulau hingga membuat warga kesulitan beraktivitas.
Lautan sampah di sekitar Pulau Sangiang ini terjadi sejak 3 hari lalu dan hingga saat ini masih menumpuk. Kapal-kapal nelayan di sana bahkan ada yang mati mesin lantaran baling-balingnya terhalang sampah.
"Udah 3 harian ini banyak sampah, mungkin lagi musimnya ya, jadi sampahnya kebawa ke sini," kata warga Pulau Sangiang, Sopian, saat dikonfirmasi, Jumat (22/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sopian mengatakan sampah awalnya hanya di sekitar laut pulau yang berada di Selat Sunda tersebut. Namun semakin hari sampah yang menutupi birunya air laut masuk ke teluk atau akses masuk Pulau Sangiang.
"Pertama mah masih di lautnya itu, kemarin sampai hari ini alur masuk ke pulau itu yang rawa-rawa sampahnya udah sampe sini, sampe ada perahu yang mati, baling-balingnya itu kena sampah," tuturnya.
Dugaan sementara sampah berasal dari wilayah Jabodetabek. Perkiraan itu dibuktikan dengan warga di sana menemukan Kartu Keluarga yang beralamat di Bekasi. Ada pula temuan sebuah pigura yang tertera alamat wilayah Tangerang.
"Kayaknya habis banjir kemarin di Tangerang itu sampahnya kebawa ke sini. Saya sendiri pas nemu ada KK alamatnya Bekasi, terus ada pigura masih bagus ada alamatnya juga di Tangerang," ucapnya.
Hari ini, kata Sopian, sampah mulai menimbulkan bau busuk. Warga di pulau itu mulai tak nyaman dengan bau sampah yang menumpuk di dermaga.
"Sekarang udah kecium bau busuknya. Nyengat banget baunya," kata dia.
(knv/knv)
