Pelaksana proyek Tembok Penahan Tanah (TPT), Jl Raya Cilebut, Kota Bogor, menargetkan pengerjaan ulang tembok antilongsor selesai sesuai target. Karena itu, mereka menambah pekerja dan menerapkan lembur.
"Pekerja semua sudah diganti, jumlahnya juga ditambah. Kita juga kerja lembur sampai jam 22.00 WIB, kita yakinlah kekejar sebelum waktu kontraknya habis," kata Staf Pengawas CV Anugerah Angkasa Mandiri Adiat S, di lokasi proyek, Jumat (22/7/2022).
Menurut Adiat, saat proyek tembok roboh, padahal pengerjaan sudah hampir selesai, perusahaan disebut merugi. Karena itu, dia ingin agar pekerjaan ulang selesai dikerjakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perusahaan juga nggak mau rugi lagi dong, kemarin kan ruginya besar juga, padahal sudah hampir jadi, progresnya sudah 90 persen. Makanya sekarang untuk percepat pekerja ditambah, kita pakai sistem lembur juga," tambahnya.
Seperti diketahui, proyek pembangunan tembok antilongsor Jalan Raya Cilebut dimulai sejak awal April lalu. Seharusnya, proyek ini rampung pada awal Juli. Namun sayang, tembok antilongsor ini justru ambrol saat pembangunan yang sudah mencapai 90 persen.
Pihak pelaksana proyek menyebut, tembok antilongsor itu ambrol sebelum rampung bukan karena spec bangunan yang tidak sesuai, tetapi karena faktor alam.
Seharusnya, proyek tersebut kelar pada 2 Juli 2022. Namun, karena ada kejadian tersebut, waktu pengerjaan ditambah 50 hari.
(aik/dnu)