Sempat Ambrol, Progres Proyek Tembok Antilongsor Cilebut Baru 10%

detikcom Do Your Magic

Sempat Ambrol, Progres Proyek Tembok Antilongsor Cilebut Baru 10%

Muchamad Sholihin - detikNews
Jumat, 22 Jul 2022 16:23 WIB
Pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) atau tembok antilongsor di Jl Raya Cilebut, Tanah Sareal, Kota Bogor, 11 Juli 2022. (M Sholihin/detikcom)
Pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) atau tembok antilongsor di Jl Raya Cilebut, Tanah Sareal, Kota Bogor, 11 Juli 2022. (M Sholihin/detikcom)
Jakarta -

Pembangunan Tembok Penahan Tebing (TPT) atau tembok antilongsor di Jalan Raya Cilebut, Kelurahan Sukaresmi, Kota Bogor, yang sempat ambrol masih dilanjutkan. Saat ini, progres pembangunannya baru mencapai 10 persen.

Pantauan detikcom Jumat (22/7/2022) siang, kondisi proyek pembangunan tembok antilongsor Jalan Raya Cilebut yang ambrol sebelum rampung tampak belum mengalami banyak perubahan. Bagian atas tebing yang ambrol masih ditutup terpal.

Material sisa reruntuhan tebing yang ambrol masih dibiarkan menumpuk di pinggir tebing dan menutup sebagian aliran sungai Cipakancilan. Sejumlah pegawai tampak tengah bekerja membuat pondasi tembok antilongsor. Mereka diawasi salah satu staf kontraktor pelaksana proyek.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Staf pengawas CV Anugerah Angkasa Mandiri, Adiat S, mengatakan progres pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) Jalan Raya Cilebut baru mencapai 10 persen. Saat ini, pegawai masih membuat fondasi untuk membangun tembok antilongsor.

"Kalau sekarang progres baru 10 persen lah kira-kira. Sekarang masih pasang sloof, itu untuk penahan pondasi. Selanjutnya nanti pasang batu. Jadi ini pembangunan ulang, mulai dari pondasi terus nanti baru pasang batunya (dinding tebing)," kata Adiat ditemui di proyek tembok antilongsor Jalan Raya Cilebut, Jumat (22/7/2022).

ADVERTISEMENT

Saat ini, pembangunan tembok antilongsor Jalan Raya Cilebut menyisakan waktu 30 hari. Pelaksana proyek mengaku yakin akan rampung sebelum waktu kontrak berakhir.

"Pekerja semua sudah diganti, jumlahnya juga ditambah. Kita juga kerja lembur sampai jam 22.00 WIB, kita yakinlah kekejar sebelum waktu kontraknya habis," kata Adiat.

"Perusahaan juga nggak mau rugi lagi dong, kemarin kan ruginya besar juga, padahal sudah hampir jadi, progresnya sudah 90 persen. Makanya sekarang untuk percepat pekerja ditambah, kita pakai sistem lembur juga," tambahnya.

Seperti diketahui, proyek pembangunan tembok antilongsor Jalan Raya Cilebut dimulai sejak awal April lalu. Seharusnya, proyek ini rampung pada awal Juli. Namun sayang, tembok anti longsor ini justru ambrol saat pembangunan yang sudah mencapai 90 persen.

Pihak pelaksana proyek menyebut tembok antilongsor itu ambrol sebelum rampung bukan karena spec bangunan yang tidak sesuai, tetapi karena faktor alam.

Berdasarkan kesepakatan dengan pihak Dinas PSDA Jawa Barat, pihak pelaksana proyek bersedia melanjutkan pembangunan tembok antilongsor Jalan Raya Cilebut yang sempat ambrol sebelum rampung. Dengan catatan membayar denda Rp 500 juta setiap hari dan masa pelaksanaan pembangunan ditambah 50 hari.

Kini tembok itu dibangun kembali. Bila peristiwa 18 Juni terulang, sanksi akan disiapkan.

"(Sanksinya) putus kontrak, karena pekerjaan ini memang belum dibayar. Belum ada dana yang diberikan ke kontraktor, dana Pemprov masih aman," kata Pengelola Sumber Daya Air Ahli Muda dari Unit Pelaksana Teknis Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air UPTD PSDA) Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane Jawa Barat, Yulianti Juhendah, kepada detikcom, Senin (11/7/2022).

(isa/isa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads