Pimpinan MPR RI Hidayat Nur Wahid dan Fadel Muhammad Al-Haddar menemui Ketua Majelis Syura Arab Saudi Syaikh Abdullah Ibn Muhammad Al Ash-Sheikh di Kantor Majelis Syura Saudi, Riyadh, Selasa (19/7). Kunjungan ini merupakan tindak lanjut hasil pertemuan antara pimpinan MPR dengan Ketua Majelis Syura Arab Saudi pada Desember 2019.
Pertemuan ini bertujuan untuk merealisasikan inisiatif MPR RI soal pembentukan Forum Majelis Syura atau MPR se-Dunia. Usulan itu akan dimulai melalui pembentukan forum di lingkungan PUIC, Parlemen-Parlemen negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI).
Dalam pertemuan tersebut, Hidayat menyampaikan upaya tindak lanjut dan realisasi usulan pembentukan Forum Majelis Syura beserta tanggapan parlemen atas ide tersebut. Seperti halnya dukungan dari Majlis Al-Mustasyarin (setara MPR RI), dan Majlis Al-Nuwwab (setara DPR RI), maupun para pimpinan parlemen dari sejumlah negara lainnya.
"Faktor penting pembentukan Forum Majelis Syura atau Forum MPR se-Dunia di antaranya adalah konsolidasi anggota maupun lembaga-lembaga MPR atau yang sejenisnya yang belum terakomodasi dalam berbagai Organisasi Keparlemenan. Seperti IPU, dan PUIC. Dengan tujuan bersama, lembaga-lembaga global dan regional yang sudah ada, menghadirkan forum agar lembaga-lembaga MPR dan sejenisnya dapat menguatkan forum-forum yang telah ada," ujar pria yang akrab disapa HNW ini dalam keterangannya, Kamis (21/7/2022).
"Juga agar MPR dan lembaga sejenis makin berkontribusi untuk peradaban dan perdamaian dunia, demokrasi, serta kemaslahatan lainnya, dengan saling bertemu, berbagi pengalaman dan kepedulian," jelas HNW.
Lebih lanjut, HNW mengatakan adanya liga dan lembaga yang mewadahi Majelis Tinggi, Majelis Syura, Senat, dan majelis-majelis sejenis di negara-negara Arab dan Afrika dapat menjadi rujukan dan bukti pentingnya pembentukan forum Majelis Syura di tingkat OKI. Bahkan, ia menyebut jika pembentukan forum disepakati, ke depannya dapat ditingkatkan hingga tingkat IPU.
"Semoga prakarsa MPR RI yang didasari pengamalan pembukaan UUD NRI 1945 mendapatkan sambutan positif dari berbagai duta besar negara-negara anggota OKI di Jakarta, akan menambahkan kontribusi positif Indonesia untuk kemaslahatan dan kebaikan parlemen-parlemen dari kawasan Afrika dan negara-negara Arab, meluas ke anggota PUIC (negara-negara OKI), bahkan ke seluruh negara-negara di dunia (IPU)," ungkapnya.
Sementara itu, pada pertemuan awal tahun 2019, Ketua Majelis Syura Arab Saudi mengapresiasi atas inisiatif MPR RI. Kali ini, Abdullahi juga kembali menyatakan dukungannya, bahkan lebih konkret dari sebelumnya.
Ia menyampaikan delegasi Majelis Syura Saudi akan menghadiri prosesi deklarasi Pembentukan Forum ini sebagaimana diusulkan oleh MPR pada akhir Oktober 2022. Di samping itu, pertemuan tersebut juga mendiskusikan faktor-faktor yang dapat menyukseskan pembentukan forum, dengan tujuan perjuangan kemaslahatan bersama.
Tak hanya itu, pihaknya juga membahas masalah kontribusi peradaban, kemanusiaan, serta perdamaian, serta upaya untuk saling memperkuat forum-forum keparlemenan hingga lembaga majelis syura dan sejenisnya. Semua upaya tersebut bertujuan untuk menghindari hal-hal yang dapat memecah, membuat masalah, ataupun menihilkan forum-forum yang sudah ada.
Sebagai informasi, dalam pertemuan tersebut turut hadir Wakil Ketua Majelis Syura Arab Saudi, Dr. Mishaal bin Fahm Al-Sulami, Asisten Ketua Majelis Syura Saudi, Dr. Hanan bint Abdurrahim Al-Ahmadi, serta Sekretaris Jenderal Majelis Syura Saudi, Prof. Muhammad bin Dakhil Al-Mutairi. Juga Prof. Ahmad Al-Mahmadi, Dr. Iman Al-Jibrin, Ir. Saleh Al-Nuzha, Dr. Tariq Al-Shimri, Dr. Ali Al-Ali, dan Prof. Muhammad Al-Humaidi, selaku Anggota Komite Kerjasama Parlementer Arab Saudi-Indonesia.
Sebelumnya, Pimpinan MPR juga telah melakukan kunjungan Delegasi MPR ke Maroko. Kunjungan Pimpinan MPR ke Arab Saudi kali ini pun sebagai kelanjutan diplomasi tersebut bersama Ketua Majelis Al-Nuwwab (setara DPR RI di Kerajaan Maroko) dan Wakil Ketua Majlis Al- Mustasyarin (setara MPR RI di Kerajaan Maroko).
(ncm/ega)