Politikus senior PDI Perjuangan (PDIP), Panda Nababan, menyampaikan pandangannya soal wacana duet Prabowo Subianto dengan Puan Maharani di 2024 nanti. Panda Nababan bercerita historis saat Megawati Soekarnoputri, yang merupakan ibu dari Puan, kalah di Pilpres 2009 saat berpasangan dengan Prabowo.
"Analisa-analisa politik kadang-kadang banyak juga yang tidak rasional. Artinya begini, menggandengkan Prabowo dengan Puan. Orang lupa, ibu-nya Puan aja dengan Prabowo kalah," kata Panda, Rabu (21/7/2022).
Panda mengatakan hal itu dalam acara Adu Perspektif bertema "Langkah Catur Queen & King Maker" yang disiarkan detikcom berkolaborasi dengan Total Politik. Dia melihat duet Prabowo-Puan berpotensi mengulang kekalahan di Pilpres 2019.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Megawati calon presiden, Prabowo calon wakil presiden, kalah. Masa mau diulangi lagi dengan anaknya," ujarnya.
Menurutnya pengalaman pada Pilpres 2019 harus menjadi pelajaran. Meski demikian, dia tidak mau berbicara lugas bahwa Prabowo dengan Puan akan kalah jika dipasangkan di Pemilu 2024 nanti.
"Sudah pengalaman. Kita belajar dari pengalaman. Ibu Mega dan Prabowo kalah, sekarang mau diulangi lagi dengan anaknya," katanya.
Wacana Duet Prabowo-Puan
Isu memasangkan Prabowo dengan Puan muncul usai pertemuan Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani, dan Prabowo Subianto di Istana pada November 2021. Pertemuan Megawati, Puan, dan Prabowo tak jarang dikaitkan dengan kontestasi Pilpres 2024.
Bahkan, pertemuan tersebut dianggap memperkuat sinyal bahwa Puan akan menjadi cawapres Prabowo di 2024.
Direktur Eksekutif lembaga survei Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, menilai peluang Prabowo-Puan menang di Pilpres 2024 tergantung pada paslon yang menjadi rival. Dia menilai potensi Prabowo-Puan menang kecil jika lawan mereka setara pasangan Ganjar Pranowo-Sandiaga Uno.
"Tergantung simulasi pencapresan. Kalau lawan Prabowo-Puan kuat seperti Ganjar-Sandi misalnya, berat bagi Prabowo-Puan bisa menang. Tapi kalau lawannya di pilpres seadanya, misalnya melawan ketum parpol yang ngotot maju tapi elektabilitasnya rendah, Prabowo-Puan bisa menang," papar Adi Prayitno, kepada wartawan, Senin (22/11).